Proyek Kereta Api Jakarta Bandung Stagnan, Pemerintah Lakukan Evaluasi
Rabu, 10 Januari 2018, 18:36 WIBBisnisnews.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah perlu meninjau kembali proyek infrastruktur kereta cepat Jakarta - Bandung.
Stagnasi tersebut, kata Luhut bukan disebabkan masalah pembiayaan, karena China sebagai investor utama masih berkomitmen terhadap kesepakatan yang telah ditandatangani oleh pemerintah kedua negara.
"Jadi bukan masalah pembiayaan. Masalahnya adalah diri kita sendiri. Kita perlu tahu, misalnya, apakah rel kereta api berkecepatan tinggi antara Bandung-Jakarta yang jaraknya hanya 140 kilometer merupakan proyek yang perlu, "kata Luhut seperti dilansir dari tempo.co.
Oleh karena itu, pemerintah akan mengevaluasi proyek tersebut sesuai permintaan Presiden Joko Widodo, kata Luhut, menambahkan bahwa evaluasi akan selesai dalam waktu satu bulan.
"Presiden telah memerintahkan saya, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong untuk mengevaluasi proyek kecepatan tinggi Jakarta-Bandung. Minggu depan, kita akan mulai berkoordinasi, "tambahnya.
Luhut mengatakan tidak ada perubahan skema pembiayaan karena dana tersebut masih akan berasal dari China seperti yang disepakati sebelumnya. "Kita harus menghormati kesepakatan," menteri tersebut menambahkan.
Presiden Jokowi memimpin upacara ground breaking proyek tersebut pada bulan Januari 2016. Pemerintah telah memberikan usaha patungan Indonesia-Cina, Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yaitu masa konsesi 50 tahun mulai dari batas waktu penyelesaian proyek tanggal 31 Mei 2019. (Adhitio)