Puluhan WNI Diduga Terinfeksi, Bank Dunia Bantu 12 Miliar Dollar AS ke Negara Miskin
Rabu, 04 Maret 2020, 13:05 WIBBisnisNews.id - Indonesia kini menjadi salah satu dari 68 negara didunia yang dimasuki virus corona baru atau COVID-19.
Hingga kini lebih dari 3000 orang dinyatakan meninggal dunia akibat terinfeksi COVID-19, namun ada 47.984 orang dinyatakan berhasil disembuhkan.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sekitar 91 persen dari total kematian terjadi di Hubei, China. Jumlah korban diperkirakan terus meningkat, karena sampai saat ini belum ditemukan obatnya dan hanya dilakukan upaya pencegahan.
Di Indonesia, sudah dua orang meninggal dunia diduga karena terinfeksi virus corona baru dan sejumlah orang masih dalam perawatan pada sejumlah rumah sakit.
Kemarin (Selasa, 3/3/2020) Kasubag Humas dan Hubungan Luar Negeri Ditjen Perhubungan Udara Budi Prayitno melaporkan, seorang jamaah umroh asal Palembang positif terinfeksi virus corona baru.
Jamaah berinisial M.Yum (64) alamat,Gunung Ibul, Kota Prabumulih, penumpang pesawat LionAir (JT 89), yang landing pukul 10.20 Wib di terminal kedatangan Internasional Bandara Int'l SMB ll Palembang dari Jeddah terindikasi virus corona dengan Diagnosa: Suspect-Mers- Covid-19.
Sementara itu, 69 WNI ABK kapal pesiar Diamond Princess yang terserang COVID-19 di perairan Jepang, kini dievakuasi ke Pulau Sebaru melalui KRI Soeharso dan hanya satu WNI yang mengeluhkan sakit batuk.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Rabu (4/3/2020) mengakui adanya keluhan itu, tapi sudah ditangani karena beberapa hari lalu dia mengeluh batuk.
Achmad Yurianto menjelaskan, dengan alasan itu pula, tim medis harus mengambil lagi spesimen dari ABK yang mengeluhkan batuk untuk diperiksa ulang.
Pemeriksaan ulang itu, ungkapnya, hanya kepada ABK yang masih mengeluhkan sakit dan batuk. Diharapkan, ABK yanng sakit itu bisa segera sembuhkan dan negatif corona.
Evakuasi 69 ABK Diamond Princess ini juga dilakukan setelah observasi di KRI dr Soeharso. Setelah itu, 69 ABK tersebut akan bergabung dengan 188 WNI dari kapal pesiar World Dream yang sebelumnya sudah menghuni Pulau Sebaru Kecil.
Tekait penanganan darurat COVID-19, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, pemerintah akan berupaya maksimal menangani dan menangkal penyebaran virus corona baru.
Luhut mengajak seluruh masyarakat bersatu dalam menghadapi virus corona dan juga meminta masyarakat tidak terlalu panik, ikuti prosdur dengan baik, sering cuci tangan sebelum beraktivitas.
Dia juga mengigatkan seluruh anggota masyarakat untuk menghindari orang yang kondisi badannya tidak sehat, segera hubungi dokter.
"Sederhana tidak membutuhkan banyak usaha, tetapi jika kita semua melakukannya, saya yakin akan mampu mencegah penyebaran virus," sarannya.
Darurat penanganan wabah virus corona baru, Bank Dunia akan mengucurkan anggaran bantuan khusus senilai 12 miliar Dolar AS atau sekitar Rp 170 triliun.
Dana sumbangan itu akan disalurkan ke sejumlah negara-negara kategori miskin
yang terinfeksi dan berupaya memperbaiki layanan kesehatannya. Hal ini juga dilakukan untuk mengatasi perekonomian, sebagai dampak COVID-19.
Presiden Grup Bank Dunia, seperti dilansir BBC, David Malpass mengatakan, tujuan utamanya ialah membatasi penyebaran virus.
Dalam penyaluran bantuan ini, bank dunia memprioritaskan kepada negara-negara kategori miskin dan rentan terinfeksi. Dilaporkan, setengah dari paket bantuan ini gersumber dari Korporasi Keuangan Internasional di Bank Dunia yang beerja sama dengan sektor swasta.
Pengawasan
Saat ini untuk mempercepat pendeteksian, virus, seluruh pasien suspect diperiksa spesimennya menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR).
Seseorangitu bisa masuk kategori
suspect jika diketahui riwayatnya telah melakukan kontak pasien infeksi virus corona. Mereka yang suspect inilah kemudian diperiksa spesimennya menggunakan metode PCR.
Pemantauan ini dilakukan melalui bandara-bandara internasional mauun pelabuhan yanng berhubungan dengan negara luar. Terutama mereka yang datang dari negara yang terkonfirmasi terinfeksi.
Khusus mereka yanng erasal dari negara terinfeksi, maka orangn tersebut statusnya, ditingkatkan menjadi kategori pengawasan jika dia sakit.
Juru Bicara Pemerintah Untuk COVID-19, Achmad Yurianto mengatakan, sekarang ini pengawasan dilakukan tidak harus menunggu seseorang menjadi suspect, Seluruh pasien yang masuk pengawasan langsung diperiksa. Tindakan ini dilakuan untuk lebiih mempercepat penemuan dan pedeteksian
secara dini.
Pemeriksaan spesimen dengan PCR dilakukan selama24 jam dan disebarkan ke Balai Besar Teknologi Kesehatan
Lingkungan (BBTKL) di Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Banjarmasin. dan Balai Teknologi Kesehatan Lingkungan (BTKL) di Batam, Medan, Palembang, Makassar, Manado, dan Ambon.
Per Senin (2/3/2020) pukul 18.00 WIB telah menerima 155 spesimen dari 155 orang. Berdasarkan data tersebut, dua orang terkonfirmasi virus corona yakni ibu (64) dan anak (31) yang tengah dirawat di RSPI Sulianti Saroso. Namun, masih ada beberapa spesimen yang masih didalami pemerintah.
Selain itu juga ada enam suspect pengidap virus corona alias Covid-19 diisolasi di Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril, mengatakan keenam orang tersebut diisolasi dengan keluhan demam, batuk, dan sakit tenggorokan.
Tiga di antara mereka berkaitan dengan dua warga Depok yang sebelumnya dinyatakan positif terjangkit virus corona alias Covid-19 rujukan dari rumah sakit lain. (dn/Helmi/Ari)