Ratusan Truk Logistik Terjebak, Jalan Nasional Denpasar - Banyuwangi Terputus, Dirjen Hubdar: Perbaikan Tiga Minggu
Rabu, 09 Juli 2025, 21:44 WIB
BISNISNEWS.id - Jalur logistik Denpasar - Gilimanuk terputus, ratusan truk kontainer dan truk angkutan barang terjebak. Kegiatan eksport-import mandeg, menyusul ambrolnya gorong-gorong yang menjadi lintasan utama tergerus air hujan pada Selasa (8/7/2025) lalu.
Pemerintah melalui Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan mengatakan, putusnya jalan nasional itu diakibatkan oleh hantaman air hujan, bukan karena kendaraan kelebihan muat alias Over Dimension dan Overload.
Sejumlah pengusaha angkutan dan pemilik barang mendesak pemerintah segera mengatasi, karena selain lintasan utama di Bajera, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, Bali tidak bisa dilewati angkutan barang sumbu tiga, sekarang ini kondisi lebih diperparah karena jalur alternatif juga terkena dampak longsor.
Para pengusaha angkutan memgatakan, armadanya dari Banyuwangi yang terlanjur masuk ke Denpasar Bali tidak bisa keluar, demikian juga truk dari Bali ke Banyuwangi atau dari Surabaya menuju Bali mengalami stagnan.
Hingga hari ini, Rabu (9/7/2025) para pengusaha angkutan yang armadanya terjebak di Denpasar maupun di Banyuwangi mengatakan, belum ada solusi dari pemerintah.
Pengusaha angkutan logistik di Denpasar Bali yang juga Ketua DPD Assosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO) Denpasar Bali, Anom mengatakan, beberapa jalur alternatif yang ada selain jaraknya dua kali lebih jauh dari jalur utama yang ambrol, juga saat ini mengalami nasib serupa, yakni mengalami longsor akibat hujan yang ekstrim.
Saat ini, jalur-jalur alternatif tersebut, tidak bisa dilewati kendaraan besar, baik truk angkutan barang di atas sumbu tiga maupun trailer angkutan petikemas.
" Solusi yang diberikan saat ini kepada angkutan barang adalah, menyiapkan armada kecil atau truk di bawah sumbu tiga," jelasnya.
Dikatakan, bila jalan utama ini terlambat diatasi, maka kerugian cukup besar, para pengusaha angkutan logistik selain harus kehilangan pendapatan juga kegiatan barang-barang ekspor akan terpuruk.
" Barang-barang ekspor dan impor, yang dikemas dengan petikemas tidak bisa diangkut truk di bawah sumbu tiga, ini harus menggunakan trailer atau truk diatas sumbu tiga," jelasnya.
Ketua Umum DPP APTRINDO Gemilang Tarigan mengakui adanya keluhan para anggotanya, yang bukan saja di Denpasar Bali tapi juga di Jawa Timur.
Menurutnya, secara matril kerugian pasti ada, namun yang lebih penting dari itu semua adalah pemerintah segera mempercepat perbaikan.
" Semakin lama perbaikan, semakin sulit angkutan logistik. Kalau longsoran di jalan nasional itu lambat diperbaiki, yang rugi pemerintah juga, karena biaya logistik jadi tinggi yang berdampak meroketnya harga," jelasnya.
Kesulitan itu juga dialami pengusaha angkutan logistik Surabaya, Wayan Sumadita yang juga Ketua DPC APTRINDO Surabaya.
Dikatakan, truk miliknya yang sudah masuk Denpasar kini terjebak dan tidak bisa kembali ke Surabaya. " Yang pasti, pendapatan kamo hilang, entah sampai kapan truk kami bisa kembali ke Surabaya," jelasnya.
Pada sisi lain Gemilang mengatakan, sesuai usulan dari oara anggira, oigaknya akan segera membuat surat ke pemrintah akibat dampak yang dialami para pengusaha angkutan logistik
Perbaikan
Terkait putusnya jalan nasional di Bajera, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, Bali memgatakan, perbaikan sedang dilakukan, estimasi sementara, perbaikan akan selesai dalam waktubtiga minggu kesepan.
" Jalan nasional putus akibat air hujan, bukan akibat kendaraan ODOL. Kami sudah koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum, perbaikan selesai dalam waktu tiga minggu," jelas Dirjen Aan.
Dijelaskan, sejumlah solusi telah dilakukan, dengan membuat jakur akternatif, sehingga aktivitas angkutan halan raya tetap berjalan.
" Jalur nasional di Bajera memang tidak bisa dilewati, karena longsoran itu memakan jalan hingga 90 persen, dan cukup dalam," ungkapnya.
Sejumlah jalur alternatif telah dilakukan sambil menunggu perbaikan itu selesai dalam waktu tiga minggu. " Khusus kendaraan golongan VII ke atas ada beberapa alternatif.l, termasuk kendaraan pribadi. Sedangkan kendaraan golongan VI disiapkan melalui pelabuhan Jangkat Padangbai.
"Kami sudah langsung meninjau ke lokasi, dan kerusakannya parah, dan kini langsung diperbaiki dengan mendatangkan akat berat," jelasnya.(Syam)