Reaksi Disparbud DKI Soal Kegiatan Pangkalan Pasir di Sunda Kelapa
Senin, 23 April 2018, 22:38 WIB
Bisnisnews.id - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Tinia Budiati akui, Sunda Kelapa di Tanjung Priok Jakarta Utara sebagai Pelabuhan heritage dan menjadi salah satu destinasi Wisata bersejarah. Pelabuhan dengan kapal pinisi pelayaran rakyat (Pelra) harus dijaga keaslian, kenyaman dan keamanannya.
Dia juga mengatakan, tetap mempertahankan pelabuhan Sunda Kelapa sebagai daerah tujuan wisata yang harus memberikan kenyamanan dan keamanan para wisatawan manca negara maupun lokal. Karenanya kegiatan yang ada di kawasan itu tidak boleh mengganggu objek wisata yang sudah ditetapkapkan, terlebih sampai merusak.
"Insya Allah akan kita pertahankan sebagai destinasi wisata bersejarah," kata Tinia kepada Bisnisnews.id Senin (23/4/2018).
Dikonfirmasi, apakah juga akan melakukan pembenahan dan penertiban agar para wisatawan menjadi lebih nyaman dan aman berkunjung ke lokasi itu dengan kapal-kapal pinisinya, mengingat di Pelabuham Sunda Kelapa saat ini sudah kurang layak menjadi destinasi wisata akibat adanya kegiatan lain, seperti pangkalan pasir.
Dikatakan, soal pangkalan pasir, karena pelabuhan itu berada di bawah PT Pelindo II/ Indonesia Port Corporation (IPC), pihaknya akan melakukan peninjauan ke lokasi.
"Ok, sy akan tinjau ke lapangan besok...karena pelabuhan tersebut berada dibawah Pelindo," jelas Tinia.
Pelabuhan tertua yang sudah ditetapkan sebagai destinasi wisata Jakarta idealnya bersih dan nyaman. Sunda Kelapa dijadikan pelabuhan heritage karena memiliki nilai sejarah sebagai awal berdirinya kota Batavia diabad ke lima hingga menjadi kota Jakarta seperti sekarang ini.
Di pelabuhan ini sebelumnya sangat menarik perhatian wisatawan lokal dan asing dengan hamparan pantai dan kapal Pelayaran rakyat
Sunda Kelapa sebagai pelabuhan warisan budaya (heritage) yang diusung Gubernur DKI Jakarta Anies Bawedan sekarang ini terkesan bukan lagi kawasan pelabuhan heritage karena terdapat gunungan pasir dan aktivitas bongkar muat truk pasir yang diduga menjadi penyebab rusaknya jalan.
Humas PT IPC Sofyan Gumelar sebelumnya mengakui Pelabuhan Sunda Kelapa sebagai pelabuhan heritage oleh Pemda DKI Jakarta. Namun, kata Sofyan, kegiatan pelabuhan sebagai bongkar muat tetap berjalan.
"Memang Sunda Kelapa sebagai pelabuhan heritage tapi tetap ada sisi komersialnya sebagai pelabuhan," jelas Sofyan.
Ditanya soal kumuhnya pelabuhan Sunda Kelapa sebagai pelabuhan heritage karena adanya kegiatan pangkalan pasir, dikatakan tidak tahu kalau ada kegiatan seperti itu. (Syam S)