Sampai 13 April, Penumpang Bus AKAP Lebih Banyak Yang Datang Dibandingkan Mudik dari Jakarta
Selasa, 14 April 2020, 16:38 WIBBisnisNews.id -- Arus penumpang kendaraan umum di kota Jakarta dari berbagai moda terus menurun, baik yang berangkat atau tiba di berbagai terminal utama di ibukota. Hal itu terlihat dari data Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, periode 16 Maret sampai 13 April 2020 atau sekitar senulan terakhir.
Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo kepada BisnisNews.id di Jakarta, Selasa (14/4/2020) mengatakan, secara umum penumpang bus AKAP yang datang ke Jakarta lebih besar dibanding penumpang yang meninggalkan Jakarta. Tapi harus diakui, jumlah itu sudah turun antara 60-70% bahkan lebih dibandingkan kondisi normal.
Menurut Syafrin, dari 16 Maret-13 April penumpang bus AKAP yang berangkat dari empat terminal utama di Jakarta sebanyak 22.488 orang. "Sebaliknya jumlah penumpang yang datang 106.082 orang," jelas dia.
Dalam sebulan terakhir dari 16 Maret sampai 13 April 2020, jumlah penumpang bus AKAP yang berangkat dari Terminal Pulogebang tercatat 40.432 orang, sedang penumpang yang tiba pada periode sama sebesar 19.007 orang.
Di Terminal Kampung Rambutan penumpang bus AKAP yang berangkat 33.617 orang, sedang yang tiba sebanyak 70.418 orang. Berikut Terminal Kalideres penumpang yang berangkat sebanyak 17.301 orang, dan penumpang yang datang 11.400 orang.
Terakhir, di Terminal Tanjung Priok penumpang yang berangkat sebanyak 5.056 orang, sedang penumpang datang tercatat sebesar 5.275 orang.
Penumpang Dalam Kota
Dishub DKI Jakarta juga mencatat, penumpang bus dalam kota khususnya TransJakarta periode Januari 2020 rata-rata 84.074 orang. Sedang penumpang periode Maret 2020 tercatat sebesar 17.054.995 orang. "Selanjutnya, pada bulan April sampai tanggal 13 tercatat ada 1.069.443 orang," jelas Syafrin.
Penumpang MRT Jakarta Januari 2020 rata-rata 85.112 orang per hari. Pada bulan Maret rata-rata penumpang turun menjadi 45.278 orang atau totalnya 1.403.638 orang. "Pada bulan April 2020, penumpang MRT Jakarta 64.952 orang," papar Sekjen DPP IKAALL STTD itu.
Selanjutnya, penumpang LRT Jakarta pada Januari 2020 rata-rata 3.831 orang per hari. Pada bulan Maret rata-rata penumpang LRT turun menjadi 1.959 orang. "Sedang penumpang LRT pada April 2020 tercatat 3.250 orang, rata-rata 295 orang per hari," sebut Syafrin lagi.
Sementara, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), operator KRL Jabodetabek mencatat, pada Januari 2020 KCI rata-rata mengangkut 859.079 orang, dan bulan Maret mengangkut 18.547.428 orang atau rata-rata 598.304 orang.
Selanjutnya, pada bulan April 2020, KCI mengangkut 2.409.858 orang selama 13 hari. Jadi, rata-rata penumpang KRL Jabodetabek pada April 2020 sampai tanggal 13 mengangkut 185.373 orang per hari.(helmi)