Setiap Hari TNI AU Membantu Evakuasi Pasien Rujukan Keluar Palu
Kamis, 04 Oktober 2018, 15:34 WIBBisnisnews.id - Pasien rumah sakit korban gempa tsunami Palu dan Donggala yang dirunuk ke rumah sakit fi luar Palu mendapat pelayanan khusus dari TNI AU.
Bukan hanya pasien yang diye4bangkan ke luar Palu tapi juga masyarakar tanf ingin keluar dari kota Palu Sulawesi Tengah menggunakan pesawat transport berat C-130 Hercules dari Bandara SIS Al-Jufri, Palu.
Komandan Wing Udara 2 TNI AU, Kolonel Penerbang Meka Yudanta, di landas parkir Bandara SIS Al-Jufri, Kamis (4/10/2018) mengatakan, prioritas yang dilakukan ialah pasien-pasien yang tidak bisa ditangani di rumah sakit lokal. Setelah itu baru masyarakat umum.
Meka mengatakan hal itu saat sedang melakukan pengawasan proses evakuasi dan bongkar bantuan kemanusiaa dari masyarakat " Masyarakat jangan panik, itu yang paling penting. Tiap hari ada penerbangan namun ada peraturan keselamatan yang harus dipatuhi,” kata dia.
Awak media yang berasal dari kantor berita ANTARA hadir dalam penerbangan bantuan kemanusiaan menggunakan C-130 Hercules nomor registrasi A-1327 dari Skuadron Udara 31 TNI AU yang lepas landas dari Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Kamis pagi.
Di dalam pesawat terbang transport militer itu terdapat berbagai barang bantuan kemanusiaan, di antaranya paket-paket bantuan dari Presiden Jokowi, sepeda motor polisi, Badan Intelijen Negara, dan lain-lain.
Begitu muatan bantuan kemanusiaan itu dibongkar, kelompok-kelompok warga yang akan diungsikan dari Palu berdatangan dikawal personel Korps Pasukan Khas TNI AU. Pasien-pasien yang ditandu, orang-orang tua yang terluka, dan anak-anak yang sakit mendapat urutan pertama untuk dimasukkan ke dalam kabin pesawat transport militer itu.
Setelah itu, barulah warga sipil lain dibariskan dan diabsensi sesuai data manifes yang ada. Satu persatu dari mereka berjalan melalui ramp door pesawat terbang militer buatan Lockheed Martin, Amerika Serikat, itu.
Pengungsi
Sebanyak 1.609 pengungsi korban bencana gempa dan tsunami Palu Donggala Sulawesi Tengah, yang menggunakan apal Perang Indonesia (KRI) Makassar 590 Kamis (4/10/2018) merapat di pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, Sulawesi Selatan, setelah berlayar dengan
"Sesuai dengan yang telah kami rapatkan bersama saat menggelar rapat koordinasi, Kamis ini telah tiba 1.609 pengungsi asal Palu, di Makassar," ujar Wakapolda Sulawesi Selatan Brigjen Pol Risyapudin Nursin seperti dilansir Antaranews di Makassar, Kamis.
Seluruh pengungsi kata Risyapudin yang turun dari kapal langsung mendapatkan penanganan sesuai dengan kondisi masing-masing. Dia mencontohkan pengungsi yang sedang sakit langsung dibawa ke rumah sakit rujukan terdekat seperti RS Pelamonia dan rumah sakit lainnya.
Sedangkan pengungsi yang kondisinya baik-baik saja akan diarahkan ke ruang tunggu pelabuhan penumpang untuk beristirahat dan diberikan makan serta minum.
Risyapudin menambahkan, bagi pengungsi yang kondisinya baik usai beristirahat akan langsung dinaikkan ke bus yang telah disiapkan kemudian dibawa ke tempat pengungsian asrama haji Sudiang Makassar.
"Jumlahnya ada 30 bus yang standby dan langsung dibawa ke asrama haji. Selain itu disiapkan makanan dan minuman begitu mereka turun dari KRI Makassar." terangnya.
Kantor Kesehatan Pelabuhan Makassar juga telah menyiapkan alat fisioterapinya sebanyak delapan unit untuk digunakan oleh para pengungsi.
Dalam rapat koordinasi itu, hadir para perwakilan di antaranya para jajaran Polda Sulsel, Kepala Syahbandar Pelabuhan Makassar Victor Vikki Subroto, Kepala Otoritas Pelabuhan Makassar Rahmatullah, Asisten III Provinsi Sulsel Ruslan Abu, Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Aris Bachtiar serta lainnya. (Syam S