Sharing Knowledge PIP Makassar, Capt Dicky Iswanto Beberkan Tips Sukses Kerja di Kapal Tanker
Rabu, 22 April 2020, 21:00 WIBBisnisNews.id -- Corp Alumni Bumiseram (CABM) Rabu 22/4/2020 Mengelar acara Sharing Knowledge dengan Topic Tanker Vetting dan Assurance secara Online – Zoom Teleconference dan acara sharing knowledge tersebut bertujuan untuk menambah ikatan tali kekeluargaan secara alumni dan sekaligus diisi dengan sharing pengalaman.
Acara yang diprakasai dan dipandu oleh Ketua Umum CABM Capt. Agus Salim itu dikuti oleh para alumni dan juga Taruna PIP Makasar dan turut hadir Kepala Syahbandar Makassar yang juga mantan direktur PIP Makassar Ahmad Wahid, ST, MT.
Dalam acara sharing knowledge tersebut dengan Topic Tanker Vetting dan Assurance di presentasikan oleh pembicara Capt. Ricky Iswanto yang juga merupakan alumni BPLP Makasar Angkatan 14. Capt. Ricky biasa disapa memiliki pengalaman berlayar kurang lebih 10 tahun setelah lulus dari Balai Pendidikan dan Latihan Pelayaran (BPLP) Ujung Pandang, dan diapun memiliki pengalaman sebagai marine konsultan pada 2004.
Baca Juga
Selanjutnya Mulai bekerja di industri Minyak dan Gas Bumi sejak 2007 di Floating Storage Offloading (FSO) Arco Ardjuna, BP Jawa Barat yang mana sebelum diambil alih oleh PHE-ONWJ. Kemudian menjadi Facility Manager pada usia 34 tahun. Selanjutnya bergabung kembali dengan BP Asia Pacific pada 2012 sebagai Deputi Marine Authority Asia Pasifik dan menduduki posisi terakhir sebagai Marine and Terminal team Leader pada pertengahan tahun 2015 dan saat ini beliau bergabung dengan salah satu perusahan minyak Malaysia Petronas sebagai Marine Operation.
Didalam pemaparan presentasi tersebut Capt. Ricky, menjelaskan pengalaman beliau terhadap proses management keselamatan didalam menunjang operasi minyak dan gas dimana sebuah organisasi, perusahaan, atau universitas, maka para leader atau pimpinan harus memiliki Visi atau tujuan yang ingin dicapai. Selain tujuan utama, biasanya mereka memiliki gagasan mengenai target-target jangka pendek dan target jangka panjang.
Untuk mewujudkan semua itu, perlu dikomukasikan dan dituangkan dalam bentuk tulisan supaya seluruh pihak mengetahui apa yang menjadi tujuan dari sebuah organisasi, selanjutnya harus dibuat kebijakan / Policy dan Panduan Panduan yang dituangkan didalam prosedur kerja dan checklist.
Dan selanjutnya SIRE yang dipakai sebagai alat didalam melakukan Vetting atau pemeriksaan Kapal tanker yang merupakan sebuah checklist.
Selanjutnya Capt. Ricky menjelaskan pengalaman beliau ketika memimpin marine operasi di lingkungan minyak dan gas, dimana didalam sebuah opearsi pentingnya Pengontrolan Pekerjaan (Control Of Work) yang terdiri dari Perencanaan Pekerjaan (Plan The Work), Kajiaan resiko (Asses and Manage risk) terhadap peralatan dan pekerja yang terlibat, pengawasan pekerjan (Control The Work), dan adanya evaluasi (Capture The Learning) untuk proses pembelajaran yang harus diambil dari setiap pelaksanaan pekerjaan serta beliau menekankan terhadap budaya ‘Menghentikan Pekerjaan Jika Dalam Kondisi tidak Aman’ (Stop Unsafe Work).
Pada slide tersebut Capt. Ricky menyampaikan tujuan dari pelaksanaan Pengontrolan Pekerjaan (Control Of Work) tersebut adalah untuk mewujudkan Visi dan Misi – Tidak Ada Kecelakaan Kerja, Tidak Melukai ataupun mencederai orang serta Melindungi Lingkungan dan juga beliau memberikan tips didalam prioritas operasi adalah untuk selalu memperhatikan didalam People, Environment, Asset / Facilities dan Reputasi.
Pada bagian slide Tanker Vetting adalah merupakan bagian dari proses kajian resiko yang dilakukan didalam pelaksanaan operasi minyak dan gas dimana protocol yang dipakai adalah SIRE yang merupakan produk dari marine industry yang telah dikenal oleh semua perusahan minyak didunia hal tersebut dijelaskan oleh Capt. Ricky.
Di dalam acara presentasi tersebut Capt. Agus Salim juga menyampaikan pentingnya pengetahuan dan kedisplinan untuk dapat bekerja diatas Kapal Tanker dan juga menyampaikan perihal quality standard dari perusahaan minyak didalam penerimaan Kapal kapal Tanker di Marine Terminal diwilayah kerja SKK Migas.
Session tanya jawab pun beberapa terjadi dimana perserta menanyakan mengenai persyaratan untuk bagaimana kapal tanker dapat diterima di Terminal Minyak dan Gas, Capt. Ricky menjelaskan pentingnya management dari operator kapal dengan memenuhi pedoman TMSA (Tanker Management Self Assessment) serta qualitas dari pemeriksaan kapal yang harus dilakukan oleh personil yang kompeten yang telah terakreditasi sebagai SIRE inpektor oleh OCIMF.
Sebagai presentasi penutup Capt. Ricky, memberikan tips didalam memipin operasi dilapangan minyak dan gas dimana semua pekerjaan harus di planningkan serta adanya progressive dari waktu kewaktu baik itu secara kompetensi perorangan ataupun dari sisi kehandalan terhadap perawatan fasilitas / peralatan.
Dan hal yang tidak kalah pentingnya terjadi komunikasi yang harmonise baik terhadap rekan-rekan kerja untuk saling mengingatkan serta berani mengembangkan budaya ‘speak up’ dimana berani menyampaikan kondisi-kondisi yang tidak aman dan untuk bagian terakhir adalah menghindari kejadian kecelakaan baik itu near miss maupun kecelakan kerja.
So Progressive, Harmonize and No Surprise!!! Demikian presentasi yang disampaikan oleh salah satu alumni BPLP Makassar Ang. 14 – Capt. Ricky Iswanto, - bon voyage!(hms/helmi)