Tangis Haru Walikota Surabaya Tri Rismaharini
Jumat, 15 September 2017, 08:56 WIBBisnisnews.id - Respon maskapai Citilink terhadap program pemberdayaan masyarakat di bekas kawasan lokalisasi kota Surabaya membuat Tri Rismaharini terharu dan sempat menitikan air mata.
Ini karena program pemberdayaan masyarakat di kawasan lokalisasi prostitusi kota Surabaya yang sedang ia galakkan dengan memberikan pelatihan melalui program Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) nyaris terhenti.
Walikota Surabaya Tri Rismaharini
awalnya sangat khawatir atas kelanjutan program pemberdayaan di bawah binaan Pemerintah Kota Surabaya, yang dimulai sejak Juni 2014.
"Saya sempat khawatir bagaimana dengan kelanjutannya kalau hasilnya tidak sesuai dengan yang saya harapkan. Sebagai seorang pemimpin saya merasa amat berdosa jika mereka akhirnya memilih kembali ke profesinya," ungkap Risma terbata-bata dalam membacakan sambutannya di Balai Kota Surabaya, Kamis (14/9).
Dihadapan puluhan pengunjung yang hadir, Risma mengatakan, di tengah kekhawatirannya itu dirinya terus berdoa dan merasa doanya terjawab dengan kesediaan Citilink Indonesia merespon tawaran kerjasama lewat program kepedulian dan bersedia membantu baik dalam membantu menyerap tenaga pilot serta awak kabin, dan membantu memperluas akses pasar produk makanan ringan dari UMKM binaan Pemkot Surabaya melalui penjualan di pesawat-pesawat di seluruh jaringan penerbangan nasional Citilink Indonesia.
Sambil meneteskan airmata, Risma sempat menyatakan kekhawatirannya atas banyaknya tenaga SDM lulusan sekolah pilot, serta bagaimana cara memasarkan produk hasil pekerja UMKM yang berasal dari kawasan lokalisasi prostitusi yang ditutupnya tiga tahun lalu.
"Para kaum perempuan ini saya ambil dari kawasan lokasisasi yang pernah saya tutup tiga tahun lalu, kemudian membekali mereka sejumlah keterampilan yang saat ini tergabung dalam asosiasi UMKM binaan Pemkot Surbaya," kata Risma dengan nada pelan seraya menahan air matanya menetes di hadapan puluhan tamu yang termasuk diantaranya adalah para pengrajin UMKM tersebut.
Setelah menyatakan harapannya, Risma terpaku di depan para undangan yang hadir sambil melipat kertas sambutannya dan menahan napas namun tidak lama pecah menjadi tangisan haru dan terbata-bata mengucapkan bahwa Tuhan itu baik dan berterimakasih karena Citilink Indonesia peduli.
Kerjasama yang disepakati oleh Maskapai berbiaya murah (LCC) Citilink Indonesia dengan Pemerintah Kota Surabaya tertuang dalam dua bidang startegis. Yaitu, pengembangan sumber daya manusia melalui program rekrutmen pilot dan awak kabin, serta aktivitas bisnis dalam upaya memperluas akses atau jangkauan wilayah pasar produk dari UMKM di jaringan penerbangan nasional yang diterbangi Citilink Indonesia.
Dengan demikian diharapkan terbangun standar kualitas mutu produk UMKM yang unggul serta munculnya kepercayaan publik yang luas akan produk-produk UMKM asal Surabaya.
"Citilink Indonesia merasa bangga dan terhormat bisa membangun kerjasama dengan pemerintah kota Surabaya, khususnya dalam membuka kesempatan untuk menjadi pilot dan awak kabin (flight attendant) serta kolaborasi dalam perluasan strategi pemasaran kedua belah pihak yang saling menguntungkan," kata Direktur utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo.
Sekolah pilot identik dengan biayanya yang mahal, namun melalui kerjasama dengan Pemkot Surabaya ini akan memberi kesempatan bagi putra-putri daerah yang berprestasi untuk mendapat beasiswa dan bergabung menjadi awak penerbang Citilink Indonesia.
"Saat ini Citilink Indonesia melalui program tanggungjawab sosial perusahaan atau CSR akan menyekolahkan lima calon pilot warga Surabaya untuk memperoleh lisensi type rating pesawat Airbus A320 sehingga nantinya dapat bergabung dengan keluarga besar karyawan Citilink Indonesia,".kata Juliandra.
Hadir dalam kesempatan itu lima calon pilot warga Surabaya yang akan disekolahkan kembali mengambil lisensi type rating pesawat A320.(Syam S)