Terapkan Ganjil-Genap dan Program JakLingko, Kemacetan Jakarta Terus Turun
Jumat, 31 Januari 2020, 15:54 WIBBisnisNews.id -- Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta Dr. Syafrin Liputo, mengungkapkan, arus lalu lintas dan angkutan umum di Jakarta makin baik. Tingkat kemacetan lalu lintas juga jauh menurun pasca rekayada lalu lintas yang dilakukan otoritas setempat khususnya Dishub Kota Jakarta bersama pihak terkait.
Capaian ini merupakan upaya bersama seluruh stakeholder untuk mewujudkan Jakarta sebagai Kota berkelanjutan. "Tahun lalu sejumlah upaya untuk perbaikan kinerja lalu lintas dilaksanakan, seperti perluasan wilayah Ganjil Genap. Semula diterapkan pada 9 ruas jalan menjadi 25 ruas jalan termasuk penghapusan pengecualian Ganjil Genap pada on/off ramp tol," kata Kadishub Syafrin Liputi di Jakarta, Jumat (31/1/2020).
Menurutnya, kualitas angkutan umum terus ditingkatkan melalui program JakLingko yang mengintegrasikan angkutan umum, baik itu moda rel dengan moda jalan raya, maupun intramoda jalan raya. "Mereka kini sudah terintegrasi dengan Angkutan Umum regular dengan Transjakarta,” ujar Syafrin lagi.
Lebih lanjut, Syafrin menyampaikan, saat ini sebanyak 247 trayek angkutan umum telah terintegrasi ke sistem Transjakarta. Dengan jumlah armada sebanyak 3.888 bus.
"Melalui program JakLingko, jumlah penumpang Transjakarta meningkat tajam mendekati 1 juta penumpang/hari pada tahun lalu."
"Artinya bahwa program JakLingko dengan visi Integrasi moda Angkutan Umum mampu meningkatkan penumpang Transjakarta, juga MRT yang saat ini sudah mencapai 95.000 orang/hari," jelas Syafrin.
Dikatakan, semua ini merupakan upaya bersama Pemprov dan masyarakat, untuk turut mengurangi kemacetan di Jakarta. aku dia.
Disisi lain pembangunan trotoar sepanjang 67 KM dan jalur sepeda sepanjang 63 KM pada tahun lalu juga merupakan upaya Pemprov DKI Jakarta untuk menghadirkan transportasi yang lebih baik bagi warga Jakarta.
Syafrin menambahkan, tanggapan atas rilis Tomtom Jakarta menempati peringkat 10 kita termacet di dunia, tahun 2018 peringkat 7 dan 2019 turun menjadi peringkat 10.(helmi)