Tiga Investor Asing Akan Membiayai LRT Sepanjang 200 Kilometer
Jumat, 05 Januari 2018, 03:51 WIBBisnisnews.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, Jakarta akan memiliki tambahan kereta layang ringan atau Light Rail Transit (LRT) sepanjag 200 kilometer, dengan nilai investasi sebesar 25 miliar dolar AS.
Pembiayaan infrastruktur LRT itu, kata Sandi, paggilan akrab Sandiaga Uno nantinya tidak membebani pemerintah, tapi sepenuhnya dibiayai swasta, yang juga melibatkan investor Tiongkok, Jepang dan Korea.
Dijelaskan, 200 kilo meter yang akan dibangun itu, merupakan tambahan dari yang sudah ada dan sedang dibangun pemerintah saat ini. Salah satu grup usaha besar Indonesia, yaitu Ratu Prabu, ungkap Sandi telah menemuinya dan membaa konsep cukup bagus dan sudah lengkap untuk direalisasikan.
"Sudah ada yang datang, mereka dari grup Ratu Prabu Energi, yag merupakan salah satu usaha besar di Indonesia yang membawa konsep sudah cukup matang yaitu membangun lebih dari 200 kilometer tambahan LRT di wilayah Jakarta dan sekitarnya," kata Sandi, Kamis (4/1/2018) di kantornya.
Proyek LRT tambahan itu yag diperkirakan menelan dana sebesar 25 miliar dolar AS itu, dibangun dalam waktu lima tahun. Yaitu dari 2020 hingga 2025 dengan total dana yang digalang, sekitar Rp320 triliun.
Pembangunan LRT tambaha oeh swasta ini, lanjut sandi `full business to business` tanpa dukungan pemerintah. "Terus terang kami sangat gembira karena ini adalah satu usulan yang sangat konkret dalam mengatasi masalah kemacetan di ibukota," kata Sandi.
Terkait penerapan konsep yang sudah siap jalan itu, pihak PT Ratu Prabu Energi telah melakukan koordinasi dengan Badan Penyelenggara Transportasi Jabodetabek (BPTJ) maupun Kementerian Perhubungan. Proyek ini akan terus dimatangkan dan dilakukan kajian komperehensif terkait lapangan kerja yang akan tercipta selama proyek berjalan. (Adhitio)