Warga Bojonegoro di Kawasan Bengawan Solo Siaga Satu
Kamis, 19 Januari 2017, 08:48 WIBBisnisnews.id-Banjir teruss menghantui warga Bojonegoro yang tinggal di kawasan Bengawan Solo. Sejak Kamis pagi (19/1/2017) pukul 06.00 Wib warga telah melakukan siaga satu menghadapi luapan sungai dimana ketinggian air telah mencapai 13.50 meter..
Budi Hendro, petugas lintu air mengatakan kenaikan air Bengawan Solo di daerah hilir Jawa Timur tidak akan berlangsung lama karena banjir Bengawan Solo di Ngawi sudah mulai surut sejak sehari lalu.
" Sepanjang hari ini tidak ada tambahan air hujan, kenaikan air Bengawan Solo di hilir tidak berlangsung lama," jelasnya.
Menurut data petugas posko, di daerah hilir Bojonegoro tinggi air bengawan 13,10 meter pada pukul 24.00 WIB, dan kemudian naik menjadi 13,50 meter pada pukul 06.0 WIB.
Tinggi air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, mulai surut menjadi 6,80 meter setelah sempat mencapai titik tertinggi 7,95 meter pada Rabu (18/1) pukul 12.00 WIB.
Di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, di daerah hulu Kota Bojonegoro, tinggi air bengawan juga turun menjadi 27,00 meter.
Tetapi tinggi air di hilir mulai dari Babat, Laren, Karanggeneng, dan Kuro, Lamongan masih naik menjadi masing-masing 7,15 meter, 4,96 meter, 3,80 meter dan 1,74 meter pada pukul 06.00 WIB.
"Kami minta tim penanggulangan kecamatan meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi dampak yang ditimbulkan akibat meluapnya Bengawan Solo," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bojonegoro Andik Sudjarwo.
Beberapa petani di desa-desa yang ada di bantaran Bengawan Solo seperti Desa Temu, Sumberwangi, Prigi, Sembunglor, Pomahan, dan Karangdayu sudah kembali menanam pagi meski sawah mereka masih berisiko terdampak luapan air bengawan. Pada awal Desember 2016, lahan padi di desa-desa itu kebanjiran luapan air bengawan.(Antata/Tio)