Waspada Angin Kencang Diawal Musim Penghujan, Pohon Tumbang dan Tanah Longsor
Sabtu, 27 Oktober 2018, 10:25 WIBBisnisnews.id - Waspada terhadap peningkatan hujan, diikuti angin diprediksi bakal terjadi pada sejumlah wilayah di Indonesia. Banjir, tanah longsor, pohon tumbang berpotensi terjadi di banyak tempat, termasuk baliho yang banhak tersebar di kota-kota besar.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat menghimbau masyarakat lebih hati-hati, di masa transisi yaitu dari musim kemarau ke musim penghujan, khususnya di wilayah DKI Jakarta.
Khusus Jakarta yang banyak kawasan tertutup beton, saat sudah masuk musim hujan, wilayah yang tak tertutup beton akan banyak mendapat limpahan air hujan.
Masyarakat yang tinggal di daerah yang biasa jadi lintasan air itu harus hati-hati seperti yang tinggal di bantaran sungai. Jangan lupa juga bersihkan gorong-gorong karena suka menghambat jalannya air.
Deputi Bidang Meteorologi Mulyono R. Prabowo mengatakan, pada awal penghujan, unumnya terjadi hujan lebat dalam jangka waktu panjang diikuti hembusan angin cukup kuat. Karena itu warga dihimbau untuk ekstra hati-hati. Umumnya pada awal mysim oenghujan akan diikuti angin besar.
Kawasan pemukiman yang banyak ditumbuhi pohon, disarankan untuk dilakuka pengurangan dahan karena kalau ada embusan angin kuat dapat mematahkan ranting atau bahkan merobohkan pohon. Selain itu baliho-baliho dan papan reklame yang besar supaya diberi ventilasi udara supaya angin bisa lewat.
Sejumlah faktor menguatnya curah hujan di beberapa wilayan di Indonesia. Adanya sirkulasi siklonik di sekitar wilayah Sumatera yang menyebabkan terjadinya konsentrasi massa udara di wilayah tersebut.
Konsentrasi massa udara ini menyebabkan kondisi udara yang relatif lebih lembap yang mendukung pertumbuhan awan-awan hujan. Diprakirakan keadaan ini akan berlangsung hingga 3 hari ke depan.
Mulyono menjelaskan bahwa aktivitas sirkulasi akan menurun dan digantikan dengan konvergensi angin yang memanjang dari wilayah Sumatera hingga Kalimantan bagian utara.
Area pertemuan angin tersebut juga akan mendukung pertumbuhan awan. Sebaliknya, wilayah pulau Jawa bagian Timur hingga NTT, Sulawesi, Maluku dan Papua potensi hujan diprakirakan masih cukup minim.
Minimnya curah hujan disebabkan oleh dominasi massa udara kering yang terpantau masih terdapat di wilayah tersebut dan pola angin yang cenderung terberai sehingga menghambat pertumbuhan awan-awan hujan.
Sejumlah wilayah yang diprediksi akan mengalami hujan lebat pada 26-28 Oktober 2018 di antaranya adalah; Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Riau, Sumatera Selatan, Bangka, Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara dan Sulawesi Tengah.
Sedangkan Wilayah yang berpotensi hujan lebat untuk periode 29-31 Oktober 2018, antara lain; Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Jambi, Riau, Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Gorontalo dan Papua. (Syam S)