Perubahan Kebijakan Trump, Dolar AS Kembali Menguat.
Jumat, 09 Maret 2018, 10:34 WIBBisnisnews.id - Para investor akhirnya bergerak setelah donald trump mengisyaratakan merubah kebijakannya membatalkan pemberlakukan tarif dan membebaskan Kanada dan Meksiko dari rencana pengenaan tarif. Perubahan kebijakan gedung putih itu telah memberi sinyal positif yang memperkuat Dolar AS.
Pekan lalu Trump mengumumkan pemerintah Amerika Serikat berencana memberlakukan tarif 25 persen untuk impor baja dan 10 persen untuk aluminium.
Sontak saja, pada akhir perdagangan, Kamis waktu setempat atau Jumat pagi Wib kurs Dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya.
Xinhua seperti dilansir Antaranews melaporkan, Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis (8/3) memutuskan mempertahankan suku bunga utama tidak berubah setelah mengakhiri pertemuan kebijakan moneternya.
"Tingkat suku bunga pada operasi-operasi pembiayaan kembali atau `refinancing` utama dan suku bunga pada fasilitas pinjaman marjinal dan fasilitas deposito akan tetap tidak berubah pada 0,00 persen, 0,25 persen dan -0,4 persen," kata sebuah pernyataan ECB.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, meningkat 0,58 persen menjadi 90,163 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,2307 dolar AS dari 1,2405 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris merosot ke 1,3803 dolar AS dari 1,3894 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7792 dolar AS dari 0,7817 dolar AS.
Dolar AS dibeli 106,23 yen Jepang, lebih tinggi dari 106,08 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS meningkat menjadi 0,9514 franc Swiss dari 0,9436 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2902 dolar Kanada dari 1,2927 dolar Kanada. (Ari)