16 Investor Amerika Diberikan Peluang Menggarap Sejumlah Proyek Transportasi
Kamis, 22 Februari 2018, 15:52 WIBBisnisnews.id - 16 investor asing asal Amerikan Serikat (AS) menemui Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, di kantornya, Jalan Merdeka Barat Jakarta Pusat, Kamis (22/2/2018).
Rombongan yang dibawa Konsulat Jenderal Republik Indonesia New York, AS itu, membahas potensi investasi Indonesia pada sejumlah sektor trasportasi yang menjadi 'line of business investor'.
Dalam pertemuan itu, para investor disuguhkan peluang investasi 'pilot project' Kemitraan Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Kemenhub tahun 2018. Yakni, pembangunan Jalur KA Makassar – Pare Pare, pengembangan Rute Penyeberangan Ketapang – Margariri, pembangunan TOD Poris Pelawad, dan Pengembangan Bandara Komodo di Labuan Bajo.
"Indonesia sekarang aktif mengundang mitra asing untuk melakukan kerjasama investasi untuk pembangunan infrastruktur transportasi. Seperti bandara, pelabuhan laut dan jaringan kereta api, yang sekarang dikelola dan dioperasikan oleh BUMN." kata Menhub.
Kerjasama dengan Amerika, ungkap Menhub, bukan hal baru dan sudah terjadi sejak lama. Misalnya dalam dunia penerbangan, Indonesia telah mencapai penilaian Kategori 1 FAA (Federal Aviation Administration) untuk pengawasan keselamatan. Dengan kategori 1 FAA tersebut, maskapai penerbangan Indonesia mampu melayani rute penerbangan ke Amerika Serikat.
"Karena itu, kita perlu memperkuat dan mengidentifikasi bentuk kerjasama transportasi baru yang akan bermanfaat bagi Indinesia dan Amerika," ucap Menhub.
Menhub juga menjelaskan soal dua isu strategis sektor transportasi. Yaitu memperkuat konektivitas untuk menyeimbangkan pembangunan dan pengembangan sistem transportasi massal untuk daerah perkotaan.
"Dengan kebijakan strategis tersebut, Kementerian Perhubungan telah menetapkan sejumlah target dalam pengembangan infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi pada tahun 2019, sekaligus berusaha untuk memberikan konektivitas yang lebih kuat bagi kepulauan Indonesia," jelasnya.
Dia juga menjelaskan soal rencana transportasi nasional, yang dikerjakan pada dua mekanisme. Yaitu, ketersediaan infrastruktur yang didukung oleh kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta (Kemitraan Publik Swasta) dan ketersediaan infrastruktur berdasarkan rencana tata ruang, ditandai dengan tingkat pertumbuhan jaringan infrastruktur transportasi.(Syam S)