Air Kemasan Diteliti Terkontaminasi Partikel Plastik
Kamis, 15 Maret 2018, 20:08 WIBBisnisnews.id - Merek terkemuka di dunia dari air kemasan telah terkontaminasi partikel plastik kecil yang mungkin merembes selama proses pengemasan, menurut studi di sembilan negara yang diterbitkan pada hari Rabu 14 Maret. Botol Aqua termasuk salah satu merek yang diteliti.
Kontaminasi meluas oleh plastik ditemukan dalam penelitian ini, yang dipimpin oleh peneliti mikroplastik Sherri Mason dari Universitas New York di Fredonia, menurut sebuah ringkasan dan dirilis oleh Orb Media, sebuah media non-profit berbasis di AS.
Periset menguji 250 botol air di Brasil, China, India, Indonesia, Kenya, Lebanon, Meksiko, Thailand, dan Amerika Serikat.
Plastik diidentifikasi pada 93 persen sampel, termasuk merek besar seperti Aqua, Aquafina, Dasani, Evian, Nestle Pure Life dan San Pellegrino.
Puing-puing plastik ini termasuk polypropylene, nilon, dan polyethylene terephthalate (PET), yang digunakan untuk membuat tutup botol.
"Dalam penelitian ini, 65 persen partikel yang kami temukan sebenarnya fragmen dan bukan serat," kata Mason kepada AFP.
"Saya pikir itu datang melalui proses pembotolan air. Sebagian besar plastik yang kita lihat berasal dari botol itu sendiri, dari tutupnya, saat proses industri pembotolan air. . "
Konsentrasi partikel berkisar dari "nol sampai lebih dari 10.000 partikel plastik berpotensi dalam satu botol," kata laporan tersebut.
Rata-rata, partikel plastik dalam kisaran ukuran 100 mikron (0,10 milimeter) dianggap "mikroplastik,", ditemukan pada tingkat rata-rata 10,4 partikel plastik per liter.
Bahkan partikel yang lebih kecil lebih umum, rata-rata sekitar 325 per liter.
Merek lain yang ternyata mengandung plastik terkontaminasi termasuk Bisleri, Epura, Gerolsteiner, Minalba dan Wahaha.
Para ahli memperingatkan bahwa tingkat risiko terhadap kesehatan manusia yang ditimbulkan oleh kontaminasi tersebut masih belum jelas.
"Ada hubungan dengan peningkatan jenis kanker tertentu. penurunan jumlah sperma hingga kondisi seperti ADHD dan autisme," kata Mason.
"Kami tahu bahwa mereka terhubung dengan bahan kimia sintetis di lingkungan dan kami tahu bahwa plastik menjadi sarana sehingga bahan kimia tersebut masuk ke dalam tubuh kita."
Reaksi Danone-Aqua
Dikutip dari BBC, Danone mengatakan tidak dapat berkomentar mengenai penelitian ini karena metodologi yang digunakan tidak jelas namun menambahkan bahwa botolnya sendiri memiliki kemasan berkualitas (food grade).
Mereka mengatakan bahwa tidak ada peraturan tentang mikroplastik atau konsensus ilmiah tentang bagaimana cara mengujinya, dan menyoroti studi Jerman yang jauh lebih kecil tahun lalu yang menemukan partikel plastik dalam botol sekali pakai namun tidak melebihi jumlah yang signifikan secara statistik. (marloft)