AirAsia Foundation Sponsori Jagalan Festival
Minggu, 30 Oktober 2016, 13:14 WIB
Jagalan Festival" />
Bisnisnews.id - AirAsia Foundation, berikan dukungan pendanaan penyelenggaraan Jagalan Festival selama dua hari ini yang diinisiasi oleh kelompok Arsitek Komunitas Jogja (Arkomjogja) dan Karang Taruna Desa Jagalan, 29 - 30 Oktober 2016.
Jagalan Festival bertujuan untuk memamerkan kekayaan peninggalan dari kawasan yang sarat dengan sejarah, melalui suguhan beragam karya arsitektur, film dan fotografi, serta karya seni lainnya. Rangkaian perayaan tahun ini diawali dengan diselenggarakannya kompetisi film pendek, street art dan selfie photography, mengajak seluruh peserta untuk mengirimkan karyanya dengan tema Pinyi Jagalan. Pemenangnya, yang akan diumumkan pada tanggal 30 Oktober 2016, akan menerima berbagai hadiah menarik, termasuk tiket AirAsia, dan kesempatan untuk memamerkan karyanya di seluruh saluran media yang dimiliki oleh AirAsia untuk membantu mempromosikan pariwisata sejarah di Yogyakarta.
Sepanjang Sabtu dan Minggu, para relawan muda dan seniman setempat akan menggelar beragam wokshop, diskusi, pameran, pertunjukkan dan kompetisi. Pengunjung berkesempatan untuk mencoba mempraktekkan karya seni tradisional yang langka langsung dari pakarnya. Jagalan Festival terbuka luas untuk menyambut masyarakat berpartisipasi mulai dari pukul 10.00 pagi hingga 10.00 malam setiap hari.
Jagalan Festival bertujuan untuk memamerkan kekayaan peninggalan dari kawasan yang sarat dengan sejarah, melalui suguhan beragam karya arsitektur, film dan fotografi, serta karya seni lainnya. Rangkaian perayaan tahun ini diawali dengan diselenggarakannya kompetisi film pendek, street art dan selfie photography, mengajak seluruh peserta untuk mengirimkan karyanya dengan tema Pinyi Jagalan. Pemenangnya, yang akan diumumkan pada tanggal 30 Oktober 2016, akan menerima berbagai hadiah menarik, termasuk tiket AirAsia, dan kesempatan untuk memamerkan karyanya di seluruh saluran media yang dimiliki oleh AirAsia untuk membantu mempromosikan pariwisata sejarah di Yogyakarta.
Sepanjang Sabtu dan Minggu, para relawan muda dan seniman setempat akan menggelar beragam wokshop, diskusi, pameran, pertunjukkan dan kompetisi. Pengunjung berkesempatan untuk mencoba mempraktekkan karya seni tradisional yang langka langsung dari pakarnya. Jagalan Festival terbuka luas untuk menyambut masyarakat berpartisipasi mulai dari pukul 10.00 pagi hingga 10.00 malam setiap hari.
" Program konservasi ini diinisasi dalam rangka menggali lebih dalam potensi pariwisata yang dimiliki Kotagede, dan di saat yang bersamaan mengajak masyarakat setempat untuk turut serta berpartisipasi. Kami merasa sangat terhormat dapat kembali mendukung program ini, yang juga berfungsi sebagai pengingat kepada kita semua betapa berharganya kebudayaan di Kotagede dan betapa pentingnya untuk turut berbangga dalam melestarikannya," kata Dharmadi, Komisaris AirAsia Indonesia.
Sepanjang akhir pekan, relawan pemuda setempat dan para pengrajin jugaakan menjadi tuan rumah penyelenggaraan lokakarya, diskusi, pameran, pertunjukan dan kompetisi. Pengunjung akan menikmati kesempatan langka untuk mencoba membuat karya seni tradisional dipandu langsung oleh para praktisi ahli di bidangnya. Beberapa acara utama lainnya antara lain adalah lokakarya membuat skesta oleh arsitek Arkomjogja dan juga lokakarya kerajinan perak oleh pengrajin Selaka Kotagede.
Koordinator Arkomjogja Yuli Kusworo mengatakan, jantung dari festival akhir pekan ini tetap Jagalan Tlisih Telusur Kampung Pusaka yang menawarkan kesempatan kepada pengunjung untuk mengeksplorasi artefak dan peninggalan sejarah sebuah desa yang berusia ratusan tahun. Festival kali ini juga memperkenalkan rute telusur kampung yang baru yang akan membawa pengunjung melihat peninggalan Kesultanan Mataram yang terkenal. Jagalan adalah salah satu dari lima desa yang membentuk zona inti kawasan bersejarah Kotagede, yang dulunya merupakan ibukota kerajaan Islam pada abad ke-16.
" Wajah desa yang dikenal sebagai akar dari perdagangan perak sejak 500 tahun yang lalu telah banyak berubah selama 20 tahun terakhir dan kami berharap untuk menggunakan kesempatan ini untuk lebih meningkatkan kesadaran pentingnya konservasi budaya kepada masyarakat, menyusul hasil positif sejak diluncurkannya Jagalan Tlisih Telusur Kampung Pusaka tahun lalu," jelasnya.
" Wajah desa yang dikenal sebagai akar dari perdagangan perak sejak 500 tahun yang lalu telah banyak berubah selama 20 tahun terakhir dan kami berharap untuk menggunakan kesempatan ini untuk lebih meningkatkan kesadaran pentingnya konservasi budaya kepada masyarakat, menyusul hasil positif sejak diluncurkannya Jagalan Tlisih Telusur Kampung Pusaka tahun lalu," jelasnya.
Dikatakan, konservasi warisan budaya hanya akan dapat berjalan jika penduduk setempat juga mengambil tindakan dan secara aktif melibatkan diri untuk bekerja sama. " Melalui dukungan dari AirAsia Foundation, kami akan terus mengembangkan potensi yang dimiliki kawasan ini dan mudah-mudahan dapat menjadikan festival ini sebagai ajang tahunan untuk terus menjalanankan konservasi dengan pendekatan berbasis masyarakat. Kami mengucapkan terima kasih kepada AirAsia atas dukungannya terhadap pelestarian pusaka," tambah Yuli.
Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Tazbir Abdullah mengucapkan terima kasih kepada Arkomjogja dan AirAsia atas perhatiannya terhadap pariwisata di Kotagede, Yogyakarta.
" AirAsia telah sangat nyata membawa banyak wisatawan ke Yogyakarta, bahkan turut memasarkan hasil kerajinan perak karya masyarakat Kotagede di penerbangan AirAsia. Pemerintah menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara 20 juta di 2019 dan 275 juta wisatawan domestik dan maskapai adalah partner kita yang sangat strategis untuk mencapai target tersebut," jelasnya.
" AirAsia telah sangat nyata membawa banyak wisatawan ke Yogyakarta, bahkan turut memasarkan hasil kerajinan perak karya masyarakat Kotagede di penerbangan AirAsia. Pemerintah menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara 20 juta di 2019 dan 275 juta wisatawan domestik dan maskapai adalah partner kita yang sangat strategis untuk mencapai target tersebut," jelasnya.
Jagalan Festival adalah sebuah perhelatan yang dilangsungkan secara menyeluruh di Desa Jagalan sebagai bagian dari Kerangka Konservasi Kotagede Melalui Kewirausahan oleh Arkomjogja. Program kewirausahaan sosial dengan dukungan dana dari AirAsia Foundation ini diawali dengan upaya pemetaan Desa Jagalan oleh kelompok pemuda Karang Taruna Desa Jagalan di tahun 2013. Inisiatif ini mendorong terselenggaranya berbagai aktivitas kewirausahaan sosial, diantaranya adalah peluncuran Jagalan Tlisih Telusur Kampung Pusaka serta terbentuknya Kumpulan Pengrajin Perak Selaka Kotagede.
Hingga saat ini, telusur kampung pusaka telah mengundang lebih dari 800 pengunjung lokal dan internasional ke Desa Jagalan. Selaka Kotagede Perak juga mengalami peningkatan pendapatan sebesar 30% per bulan selama tiga bulan untuk memenuhi pesanan silvercharms pertama dari Grup AirAsia yang dijual di dalam penerbangan sejak Juli 2015.