Airbus Dan Boeing Dapat Saingan, China Terbangkan C919
Jumat, 05 Mei 2017, 17:35 WIB
Bisnisnews.id - Pesawat jet penumpang buatan China pertama, C919, telah selesai melakukan uji coba perdana pada hari Jumat 5 Mei 2017, yang merupakan tujuan jangka panjang China masuk ke pasar pesawat yang didominasi Barat.
C919 lepas landas di Bandara Internasional Shanghai Pudong dan disiarkan langsung di televisi pemerintah China.
Dengan penerbangan tersebut, Kantor Berita Xinhua mengatakan bahwa China telah menjadi salah satu produsen jet besar keempat setelah AS, Eropa dan Rusia.
China menggembar-gemborkan C919 sebagai saingan jet single-board seperti Airbus A320 dan Boeing 737. Awalnya dijadwalkan mulai terbang pada tahun 2014 dan dikirim ke pembeli pada tahun 2016, namun terjadi masalah manufaktur. Setidaknya di 2019 baru bisa melakukan penerbangan komersil.
Perusahaan pembuat pesawat milik negara, Commercial Aircraft Corp. of China Ltd (Comac) akan melakukan sertifikasi dari otoritas penerbangan sipil China dan regulator asing sebelum melakukan pengiriman.
Bao Pengli, Wakil Direktur manajemen proyek Comac mengatakan hari Kamis 4 Mei 2017 bahwa pabrikan berencana membuat dua pesawat per tahun sampai 2019 untuk mendapatkan sertifikasi sebelum produksi massal dimulai.
Comac mengatakan telah memiliki 570 pesanan dari 23 pelanggan domestik dan asing. Sebagian besar adalah perusahaan penerbangan milik China dan pelanggan asing mencakup GE Capital Aviation Services dan City Airways Thailand.
Pesawat memiliki konfigurasi 155-175 kursi dan jarak penerbangan standar 4.075 kilometer.
Pengembangan jet ini adalah langkah kunci pemimpin China untuk mengubah negara dari pabrik berbiaya rendah di dunia menjadi pencipta teknologi.
Pada saat yang sama, pasar penerbangan China berkembang pesat sesudah kelas menengah banyak melakukan perjalanan untuk liburan dan bisnis.
Boeing memperkirakan bahwa pertumbuhan 6 persen tahunan lalu lintas penumpang China selama dua dekade ke depan akan menciptakan permintaan 6.810 pesawat baru senilai total 1 triliun dolar. Dari pesawat baru, 75 persen diharapkan menjadi single-aisle.
Airbus memiliki 5 perusahaan patungan di China, termasuk pabrik yang merakit A320 di Tianjin yang dibuka tahun 2008. Mohshin Aziz, analis penerbangan di Maybank Kim Eng Securities Kuala Lumpur mengatakan banyak teknologi China mencerminkan Airbus.
Comac mengatakan lebih dari 200 perusahaan China dan 36 universitas telah terlibat dalam penelitian dan pengembangan C919.
Tapi untuk sistem kritikal seperti mesin, dibuat oleh CFM International, perusahaan patungan antara anak perusahaan aviasi General Electric dan Mesin Pesawat Safran Prancis. Pengiriman pertama mesin yang dikembangkan China diperkirakan pada tahun 2020, menurut perusahaan yang bertugas membuat, AVIC Commercial Aircraft Engine Co. Ltd.
Airbus mengirimkan 153 pesawat ke operator China tahun lalu, termasuk 141 jenis A320, menurut Eric Chen, Presiden Airbus Commercial Aircraft China.
"Kami yakin C919 akan membawa persaingan baru ke pasar," katanya. "Dan kami menyambut persaingan untuk pengembangan industri ini."
Boeing mengatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan lebih dari 160 pesawat ke China pada tahun 2016, dan lebih dari separuh armada China adalah pesawat Boeing. (marloft)