Alibaba Masuk Asia Tenggara, Malaysia Siapkan Hub e-commerce
Sabtu, 04 November 2017, 23:30 WIBBisnisnews.id - Pemerintah Malaysia dan Alibaba pada hari Jumat 3 November meluncurkan pusat e-commerce regional yang terletak di dekat bandara Kuala Lumpur, mewujudkan visi pendiri Alibaba Jack Ma dalam menciptakan Electronic World Trade Platform (eWTP) di mana orang dapat membeli dan menjual secara global.
Pengoperasian eWTP di luar China, bertepatan dengan berdirinya perusahaan patungan (JV) antara cabang logistik Alibaba, Cainiao dan Malaysia Airports Holdings (MAH). Cainiao akan memegang 70 persen saham sementara MAH 30 persen, menurut pengajuan MAH ke bursa saham Malaysia pada hari Jumat 3 November.
JV, dengan total modal setor sebesar 206,67 juta ringgit (48,84 juta dollar Amerika), akan melaksanakan pengembangan pusat e-commerce dan logistik regional, yang terdiri dari pengembangan terminal barang, pusat penyortiran, pusat gudang dan pemenuhan, dan fasilitas lainnya untuk industri e-commerce.
Saat ini, pusat logistik sebagian beroperasi untuk melayani Lazada, sebuah platform belanja online Asia Tenggara terbesar yang tergabung di Singapura.
Alibaba mengatakan waktu pengiriman kargo telah dipangkas dari enam sampai tiga jam, dengan bantuan robot dan teknologi komputasi awan.
Seorang eksekutif senior Cainiao mengatakan kepada Xinhua bahwa pusat logistik ini akan membantu Alibaba mencapai tujuannya untuk mengirimkan produk ke manapun di dunia dalam waktu 72 jam.
Peluncuran tersebut disaksikan oleh Jack Ma, CEO Alibaba dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, yang mendorong Digital Free Trade Zone (DFTZ) untuk memberdayakan usaha kecil dan menengah (UKM) melalui e-commerce dan logistik.
Dalam kunjungan keduanya ke negara Asia Tenggara tahun ini, Jack Ma berjanji untuk membantu kaum muda dan UKM, yang dia katakan tidak mendapat kesempatan dalam 20 tahun terakhir globalisasi.
"Kami ingin membangun sebuah platform dimana tiap bisnis kecil dan anak muda dapat jual global, beli globa, dapat uang global, pembayaran global dan pengiriman global melalui jaringan logistik kami, sekaligus perjalanan global," kata Ma dalam sambutannya.
Najib mengatakan total 1.972 UKM telah mengajukan permohonan untuk bergabung dengan DFTZ. Dalam kerja sama dengan Alibaba, inisiatif DFTZ dapat membuka pekerjaan dengan bayaran tinggi ke Malaysia sebanyak 60.000 pada tahun 2025 dan Malaysia dapat menjadi pemimpin regional dalam e-commerce.
EWTP tersebut menandai langkah lebih lanjut raksasa Internet China untuk bertaruh di Asia Tenggara, setelah Alipay mengambil alih platform pembayaran mobile di bawah afiliasinya Ant Financial ke Thailand dan Malaysia serta saham di Lazada.
Ketika ditanya tentang langkah Alibaba selanjutnya, setelah melaporkan kenaikan 61 persen dalam pendapatan kuartalan dan kenaikan keuntungan sebesar 83 persen, Ma mengatakan bahwa kelompok tersebut tertarik untuk membangun infrastruktur dan komputasi awan untuk usaha kecil. (marloft)