Aptrindo Berharap Jakarta Tetap Menjadi Hub Logistik Nasional
Selasa, 12 November 2019, 16:49 WIBBisnisNews.id -- Pemindahan Ibukota Negara (IKN) dari Jakarta ke Paser Baru Utara, Kalimantan Timur (Kaltim) memang masih lama. Konon, proses itu baru akan dimulai tahun 2024 mendatang. Namun, sudah selayaknya persiapan pemindahan IKN ke Kaltim harus dilakukan sedini mungkin.
"Terutama, bagaimana mengelola dan mengatur transportasi logistik setelah Jakarta tak lagi menjadi ibukota negara harus diantisipasi sebaik mungkin," kata Wakil Ketua Umum DPP Aptrido Kyatmaja Lookman kepada BisnisNews.id di Jakarta, Selasa (12/11/2019).
Terkait proses tersebut, lajut dia, Aptrindo memberikan beberapa masukkan agar Jakarta tetap relevan. "Dari sisi transportasi barang, Pelabuhan Tanjung Priok harus tetap menjadi hub yang utama," kata Kyat lagi.
Oleh karena itu, sebut dia, diperlukan kemampuan untuk menyalurkan (barang dari Pelabuhan Tanjung Priok) ke hiterland-nya atau sebaliknya. Arus barang dan jasa kedua belah pihak juga harus tetap dijaga dan diperbaiki bersama-sama.
"Jangan sampai, kapasitas Pelabuhan Tanjung Priok yang mencapai 7 juta Teu's/ tahun, tapi kemampuan menyalurkan barangnya cuma 2 juta Teu's. Kalau sampai itu yang terjadi, maka repot bagi kita semua," jelas Kyat.
Menurutnya, perkuatan moda-moda transportasi yang lain juga penting, baik moda darat, kereta api (KA), angkutan sungai serta lainnya. Sejauh ini, moda kereta api (KA) barang belum signifikan
Jalan darat di Jakarta dan daerah lain di Jawa juga perlu diperbanyak dan ditambah kapasitasnya "Moda laut untuk menghubungan antarpelabuhan lain juga penting untuk dibangun dan diperkuat di Indonesia," kilah Kyat.
Dari sisi Jakarta, kilah Kyat, akan tetap sebagai sentra jasa dan konsumsi. Oleh karenanya, kita perlu biaya logistik yang lebih murah dan efisien.
Selanjutnya, perkuatan dari sektor terminal barang dan pusat logistik di Jakarta dan sekitarnya juga penting
Kyat menambahkan, (Pelabuhan Tanjung Priok) sebagai hub logistik nasional tidak hanya dari sisi moda laut. Tapi juga moda darat juga untuk barang primer dan skunder.
"Ke depan, dinamika dan perkembangan e-commerce juga harus diperhatikan dan diantisipasi oleh semua pihak terkait," tegas Kyat.(helmi)