ASDP Layani 67 Persen Rute Perintis Hadirkan Konektivitas Merata Hingga Wilayah 3T
Kamis, 07 Agustus 2025, 18:40 WIB
BISNISNEWS.id - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berjanji, terus menghadirkan konektivitas merata bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Saat ini, ASDP mengoperasikan 83 unit kapal perintis yang melayani 210 lintasan penyeberangan atau sekitar 67 persen dari total seluruh rute yang dijalankan oleh perusahaan.
Cakupan ini membentang dari ujung barat hingga timur Nusantara, menjadi sarana vital untuk mobilitas masyarakat, distribusi logistik, dan pemerataan harga kebutuhan pokok di daerah terpencil.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Heru Widodo mengatakan, semangat kemerdekaan harus diwujudkan dalam bentuk pelayanan nyata kepada masyarakat, terutama mereka yang berada di wilayah yang sulit dijangkau.
“Semangat kemerdekaan menginspirasi kami untuk terus menghadirkan layanan transportasi yang tidak hanya menghubungkan pulau demi pulau, tetapi juga membawa harapan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk di wilayah 3T. Dengan memperkuat konektivitas antarpulau, ASDP turut mewujudkan cita-cita kemerdekaan yang utuh dan merata,” ujar Heru.
Tulang Punggung
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, mengatakan bahwa layanan kapal perintis adalah wujud nyata peran ASDP sebagai agen pembangunan nasional, menjalankan penugasan pelayanan publik untuk memastikan tidak ada satu pun pulau yang tertinggal dari denyut pembangunan.
“Sebagai BUMN transportasi laut, kami tidak hanya melayani rute komersial. Justru kehadiran kami di lintasan-lintasan perintis menjadi tulang punggung mobilitas dan logistik masyarakat di daerah yang sulit dijangkau. Ini merupakan bagian dari sinergi ASDP dan Kementerian Perhubungan dalam distribusi logistik dan mewujudkan konektivitas yang merata dan berkeadilan,” kata Shelvy.
Lintasan perintis ASDP tersebar di berbagai provinsi, termasuk Galala–Namlea di Maluku, Kupang–Rote di Nusa Tenggara Timur, dan Baubau–Wanci di Sulawesi Tenggara. Selain itu, sejumlah lintasan juga mendukung sektor pariwisata di destinasi unggulan, seperti Sorong–Waisai menuju Raja Ampat, Sape–Labuan Bajo sebagai gerbang ke Taman Nasional Komodo, serta Baubau–Wanci yang membuka akses ke Taman Nasional Wakatobi.
Konektivitas
Sebagai bukti nyata, dua lintasan perintis berikut menunjukkan kontribusi signifikan layanan ASDP dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan sosial masyarakat di wilayah 3T. Pertama, lintasan Sorong – Waisai (Papua Barat Daya) yang dilayani KMP Arar. Rute ini menjadi jalur utama ke destinasi unggulan Raja Ampat.
Berdasarkan data ASDP dan Kementerian Perhubungan, hingga pertengahan 2025, telah melayani lebih dari 98.000 penumpang per tahun.
Arus wisatawan tumbuh 12,5 persen per tahun sejak 2022. Selain itu, harga bahan pokok menurun hingga 15 persen dan pendapatan UMKM lokal meningkat rata-rata 20 persen per tahun akibat peningkatan arus logistik dan konektivitas yang andal.
KMP Bahtera Nusantara 3 yang melayani lintasan Tanjung Uban – Tambelan – Sintete (Kepulauan Riau – Kalimantan Barat), menghubungkan wilayah perairan yang sebelumnya terisolasi. Volume angkutan barang tumbuh 37 persen selama 2024–2025, dengan penurunan biaya logistik antara 20–25 persen.
Hal ini berpengaruh pada stabilitas harga dan peningkatan pasokan kebutuhan pokok serta layanan publik. Kehadiran layanan perintis juga mendorong distribusi tenaga medis dan guru ke Pulau Tambelan yang sebelumnya sulit diakses.
Dengan capaian ini, ASDP terus mempertegas perannya sebagai penghubung Nusantara, menghadirkan konektivitas merata, dan menjadi tulang punggung pembangunan di daerah yang sebelumnya terabaikan.
Kehadiran layanan perintis juga membuktikan dapat menekan disparitas harga, memperkuat rantai pasok, dan mendukung pertumbuhan UMKM lokal. Biaya logistik yang lebih efisien juga menjadikan kawasan-kawasan wisata semakin kompetitif.
ASDP juga memastikan bahwa armada perintis terus dijaga keandalannya dengan standar pelayanan prima. Ke depan, ASDP akan terus bersinergi dengan pemerintah pusat dan daerah dalam menghadirkan transportasi publik yang adil, terjangkau, dan berkelanjutan.
“Kami bangga menyatukan Nusantara, tidak hanya sebagai slogan, tetapi sebagai aksi nyata. Konektivitas yang merata adalah fondasi penting menuju Indonesia yang adil, sejahtera, dan benar-benar merdeka untuk semua,” ujar Heru.(Syam)