Asia-Pasifik Membutuhkan 500 Ribu Tenaga Pilot Komersil
Sabtu, 10 Desember 2016, 09:55 WIB
Bisnisnews.id - Sementara Indonesia kebanjiran 900 pilot menganggur, rupanya hampir seluruh negara di kawasan Asia-Pasifik malah membutuhkan 500 ribu tenaga pilot komersial.
Pabrikan pesawat asal Amerika Serikat, Boeing memperkirakan lebih dari 500 ribu tenaga pilot dan teknisi akan dibutuhkan oleh kawasan Asia-Pasifik selama 20 tahun ke depan.
Jumlah fantastis ini muncul akibat besarnya jumlah pengiriman pesawat untuk kawasan ini. Sedangkan lulusan sekolah penerbang, terutama di dalam negeri, banyak yang tidak lulus saat dilakukan penyaringan oleh operator penerbangan.
Boeing memprediksi, maskapai di Asia-Pasifik akan membutuhkan 248 ribu pilot komersial sampai tahun 2035. Angka ini naik sebanyak 226 ribu dari proyeksi tahun lalu, dan 268 ribu teknisi selama dua dekade berikutnya.
Tingginya permintaan ini terutama datang dari China yang membutuhkan 111 ribu pilot dan 119 ribu teknisi. Dilanjutkan oleh Asia Tenggara dengan kebutuhan pilot sebanyak 62 ribu dan 67 ribu teknisi.
Boeing juga melihat permintaan jangka panjang datang dari negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik. Perkiraan mereka, Asia Selatan akan membutuhkan 41 ribu pilot dan 39 ribu teknisi, di Asia Timur Laut butuh 21.000 pilot dan 26 ribu teknisi, dan Wilayah Oceania sebanyak 13 ribu pilot dan 17 ribu teknisi.
" Tingginya permintaan untuk pilot baru dikarenakan oleh pengiriman pesawat baru dan campuran armada, sementara permintaan teknisi didorong oleh pertumbuhan armada," kata Boeing kepada Flight Global.
Boeing menambahkan, selama 20 tahun ke depan, kebutuhan kawasan Asia-Pasifik akan pesawat-pesawat baru ini bisa mencapai 15 ribu armada dengan nilai setara $2,35 triliun. (marloft/syam)