Batik Air Raih Sertifikat IOSA
Kamis, 17 November 2016, 17:55 WIB
Bisnisnews.id - Maskapai penerbangan milik Rusdi Kirana, Batik Air, akhirnya teregistrasi ke dalam IATA Operational Safety Audit, mengikuti jejak Garuda yang telah meraihnya sejak 2008.
IOSA merupakan standar global dalam bidang keselamatam penerbangan. Setidaknya ada ratusan standar yang diaudit oleh auditor independen sebelum dinyatakan lulus dan meraih sertifikat.
CEO Batik Air, Capt. Achmad Luthfie, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/11/2016) menjelaskan, untuk mendapatkan sertifikasi IOSA ini, maskapai harus dapat memenuhi seluruh ketentuan yang dipersyaratkan oleh IATA.
" Walau Batik Air masih sangat muda, tapi kami bangga telah bergabung dengan IOSA dan terdaftar didalamnya dalam jangka waktu yang ambisius. Masa pendaftaran kami adalah 24 bulan. Ini adalah bukti bahwa Keselamatan selalu menjadi prioritas pertama kami," kata Luthfie.
Audit IOSA dirancang untuk mengkaji dan menilai manajemen operasional serta sistem control dari sebuah maskapai menggunakan lebih dari 900 standar harmonisasi internasional dan praktik yang telah direkomendasikan, di mana 8 disiplin diaudit dengan berkala secara konsisten.
Program IOSA memberikan manfaat seperti penghapusan data audit yang berulang-ukang (redundansi audit), mengurangi biaya dan kebutuhan sumber daya audit. Artinya ini sudah bentuk jaminan untuk keseluruhan operasional.
Batik Air merupakan maskapai yang tergabung dalam Lion Air Group bersama dengan Lion Air dan juga Wings Air, melayani penerbangan ke 29 destinasi domestik yang tersebar di seluruh Indonesia dan penerbangan Internasional menuju Singapura. Memberikan pelayanan Full-Service kepada setiap penumpangnya dengan menyuguhkan In Flight Entertainment serta hidangan makanan dan minuman di dalam penerbangannya.
Hingga saat ini, Batik Air telah mengoperasikan 37 armada pesawatnya untuk melayani para penumpang, dan memiliki total frekuensi penerbangan hingga 209 Flights perharinya.
Dengan raihan OTP (On Time Performance) setinggi 95% di tahun 2016.