Benahi Logistik, Menhub Libatkan Insa dan Inaca
Jumat, 21 Oktober 2016, 10:39 WIB
Bisnisnews.id - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan akan membenahi mata rantai kegiatan logistik di kawasan Indonesia bagian Timur Indonesia, guna memangkas kesenjangan harga dan mendorong daya beli masyarakat. Penyebabnya ialah, tingginya ongkos angkut barang, dibanding dengan kawasan barat.
Salah satu upayanya ialah dengan melibatkan dua assosiasi, yaitu Indonesia National Shipowners Association INSA) dan Indonesian National Air Carriers Association (INACA). Kedfua assosiasi itu diharapkan dapat menggerakan para anggotanya membantu kebutuhan masyarakat di kawasan itu.
" Ada suatu kesenjangan antara timur dan barat, dimana Indonesia timur praktis tidak mendapatkan suatupelayanan yang baik, dengan area yang cukup besar, pendapatan masyarakat yang kecil, harga barang lebihmahal, lebih lama, dan lebih susah, kadang masyarakat sampai kelaparan," kata Menhub, Kamis (20/10/2016), usai menjai pembicara di Jakarta International Logistics Summit and Expo (JILSE) 2016.
Dia menyebutkan, di Indonesia Timur, seperti Papua, ada sejumlah titik, distribusi barang hanya dapat ditempuh lewat jalur udara yang onkos angkutnya sangat tinggi. " Di Papua ada sekitar 250 bandara yang tersebar di tiap daerah, melalui bandara-bandara ini logistik dikirim kedaerah-daerah di sana," kata menhub.
Melihat kondisi seperti saat ini, Menhub Budi akan berupaya untuk melakukan suatu perbaikan arus logistik diwilayah timur. " Kementerian Perhubungan memikirkan bagaimana konektivitas supply logistik itu tidak hanyadiberikan dari barat Indonesia tapi juga timur Indonesia juga harus diselesaikan," tegas Menhub Budi.
Kata Menhub Budi, nantinya akan ada beberapa rencana guna perbaikan aruslogistik di Indonesia Timur. Untuk itu pihaknya telah INACA dan INSA untuk turut serta mendukung penyelesaian masalah arus logistik di Indonesia Timur.
Menhub Budi mengatakan pada tahun 2017 perusahaan swasta akan dilibatkan dalam program tol laut. Dimana proses tender telah dimulai dari sekarang dengan besaran subsidi sekitar Rp 200 milyar. " Pada 1 Januari 2017 telah kita lakukan di tiga tempat, barat Sumatera, Timur Kalimantan, dan Maluku," ungkapnya.
Target utamanya, membuat keseimbangan harga antara Barat dan Timur Indonesia, dimana peanan swasta sangat penting dalam mewujudkan keberhasilan program tol laut.
Sejalan
dengan upaya perbaikan arus logistik tersebut, Menhub Budi juga akan melakukan
sejumlah upayaperubahan terkait program tol laut. Diantaranya melakukan re-route, peningkatan occupancy, memperbaiki jenis barang yang dikirim, dan
melibatkan perusahaan swasta.
Menhub Budi berharap nantinya logistik yang dikirim
ke Indonesia timur khususnya Papua tidak hanya sampai di daerah sekitar
pelabuhan saja namun juga dapat menyentuh daerah pegunungan seperti Mulia dan
Ilaga melalui tol udara dan beberapa sungai."Nanti juga
akan ada rute-rute
penerbangan perintis baru di wilayah
Papua," jelasnya