BPDPKS Gandeng Kembangkan. Produk UKMK Sawit di Mataram
Kamis, 25 Juli 2024, 17:56 WIBBISNISNEWS.id - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit berkolaborasi dengan Aspekpir Indonesia menggelar Workshop UKMK Sawit di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Rabu, 24 Juli 2024.
Kegiatan yang dikemas dengan tema "Mengenalkan Produk-produk UKMK Berbasis Kelapa Sawit bagi Kalangan Pelaku Industri Pariwisata" tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi tentang aneka produk UKMK Kelapa Sawit yang dapat dimanfaatkan bagi mendukung industri pariwisata.
Kepala Divisi Usaha Kecil Menengah dan Koperasi pada BPDPKS, Helmi Muhansyah mengatakan produk dari kelapa sawit tidak hanya terfokus pada daerah penghasil. Namun produk-produk yang digunakan saat ini banyak yang berbahan dari komoditas kelapa sawit.
“Termasuk di sini di Mataram yang nota benenya tidak ada tumbuhan sawit, tapi kehidupan keseharian kita yang tidak terlepas dari kelapa sawit,” katanya saat memberikan kata sambutan.
Dia menjelaskan produk dari kelapa sawit tidak hanya minyak goreng melainkan juga pasta gigi, bio avtur untuk bahan bakar pesawat, creamer, biodiesel dan beberapa produk lainnya. NTB sebagai daerah wisata pun diakui menjadi sasaran yang tepat untuk bisa mengkampanyekan produk-produk dari sawit.
Promosi produk dari sawit ini disebut bisa lebih maksimal karena melihat tingkat kunjungan wisatawan yang datang ke NTB. “Kalau kita bicara sawit, kita tidak hanya bicara daerah penghasil sawit seperti Riau, Sumatera Utara, dan Kalimantan tapi seluruh Indonesia. Karena semua masyarakat kita menggunakan sawit,” katanya.
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB Baiq Nelly Yuniarti mengakui jika potensi UKMK berbasis kelapa sawit termasuk hal yang baru sehingga melalui Workshop tersebut, dia berharap ada peluang kerja sama antara Aspekpir Indonesia dengan pelaku UKMK lokal di Provinsi NTB.
Dia menjelaskan Dinas Perdagangan (Disdag) Provinsi NTB terus menjalin kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di NTB, mulai dari sisi kualitas dan kuantitas hingga pemasaran produk yang dihasilkan.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas Aspekpir Indonesia Rusman Heriawan menjelaskan jika Aspekpir Indonesia sebagai salah satu Asosiasi petani kelapa sawit terbesar di Indonesia bersama mitranya memiliki beragam produk UKMK berbasis kelapa sawit yang cocok dikolaborasikan dengan industri pariwisata.
Produk-produk tersebut antara lain aneka produk kerajinan lidi sawit, gula sawit, batik sawit, pupuk organik, pakan ternak, aneka produk pangan hingga produk kecantikan. "Aspekpir itu para petani, jarang memperluas knowlage di hilir, tetapi sekarang Aspekpir lebih membuka diri," katanya.
Wakil Menteri Pertanian periode 2011-2014 itu menjelaskan Aspekpir Indonesia saat ini lebih membuka diri dengan melihat peluang di sektor hilir. Kolaborasi BPDPKS dan Aspekpir Indonesia sangat penting untuk meningkatkan knowlagde petani sawit.
Dia menjelaskan jika kampanye kelapa sawit dan berbagai produk turunannya sangat penting dilakukan hingga ke daerah-daerah non penghasil sawit, termasuk di Nusa Tenggara Barat. "Hal ini untuk meningkatkan pemahaman tentang manfaat sawit dan turunannya," katanya.
Saat ini, Aspekpir Indonesia sedang menyiapkan nota kesepahaman dengan beberapa pelaku industri pariwisata di Lombok seperti perhotelan dan restoran tentang pemanfaatan produk UKMK berbasis kelapa sawit anggota maupun mitra Aspekpir. (*/ari)