BPS Berencana Memasukan Uang Plastik Dalam Komponen IHK
Jumat, 02 Februari 2018, 11:01 WIBBisnisnews.id - Seiring semakin masifnya penggunaan uang tunai, Badan Pusat Statistik (BPS) berencana memasukkan transaksi uang elektronik dalam komponen inflasi indeks harga konsumen (IHK) dan saat ini terus dikaji.
Rencana penggunaan uang plastik dan perangkat digital ini akan masuk dalam pembentuk inflasi pada tahun 2019 mendatang. Survei telah dilakuka sejak awal tahun ini dam dalam satu tahun kedepan diharapka sudah ada hasilnya.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Yunita Rusanti, di Jakarta, Kamis (1/2/2018) berharap, rencana ini akan segera terwujud. "Dalan satu tahun survey diharapkan bisa selesai,"
jelasnya.
Survei mengenai penggunaan uang elektronik ini sejalan dengan upaya Bank Indonesia (BI) dan pemerintah yang telah mencanangkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Masyarakat semakin di dorong untuk tidak menggunakan uang cash dalam setiap transaksinya untuk efisiensi dan efektivitas.
Survei yang dilakukan BPS terkait uang elektronik ini juga akan mendata biaya hidup, hasilnya akan dimasukkan ke dalam sektor jasa transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.
Dalam survei itu, seberapa banyak masyarakat yang gunakan uang platik atau elektronik. Kaitannya apakah kena biaya administrasinya, nanti akan tercover kalau itu signifikan.
Saat ini BPS sendiri sedang melakukan perekaman data e-commerce terkait dengan perdagangan secara elektronik termasuk transaksi, nilai dan volume, merchant atau seller, unique buyer, investasi, metode pembayaran, tenaga kerja dan teknologi.(Adhditio)