Capt. Andi Pakpahan, Pelaut yang Jatuh Cinta Pada Dunia Entertainment
Rabu, 07 Agustus 2019, 08:24 WIBBisnisnews.id - Capt. Andi Pakpahan termusuk sosok yang aneh dan langka. Pelaut muda alumni PIP Semarang ini, kini justru berhasil masuk dan merambah bisnis entertainment, dan terjun sebagai produser film. Satu lompatan usaha yang layak diapresiasi, sekaligus wujudnya nyata pengembangan hobby menjadi profesi yang menghasilkan uang.
Sejak turun kapal tahun 2015 lalu, pria asal Medan, Sumatera Utara (Sumut) itu memang tidak berlayar lagi. Meski diakui, dia tak sepenuhnya lepas dari industri pelayaran yang telah membesarkan dirinya, yaitu industri pelayaran nasional. Ia masih bekerja di perusahaan pelayaran, bahkan ini sudah merintis membangun perusahaan pelayaran sendiri.
Tapi kecintaan ke dunia seni, tak pernah padam. Saat turun kapal, maka ia mendirikan studio musik di Kota Medan, kampung halamannya. Bersama teman seperjuanganya, ia belajar dan belatih menyanyi meski belum sampai booming di pasaran.
Pergulatan di bidang seni bukan hanya berhenti disitu. Andi Pakpahan merambah dunia baru, yaitu masuk industri seni peran. Tak tanggung-tangung, pelaut muda ini langsung menjadi produser film.
Dengan bekal uang tabungan serta pinjaman dari bank, Andi menjadi produser film. Kini, “Suami Yang Menangis” merupakan film kedua hasil garapannya. Film ber-genre dakwah akan menyasar kaum muda/ milenails di Tanah Air.
Film ini digarap dan mulai shooting pertama tahun 2017 sampai awal 2019 ini. Dalam film ini, Andi sengaja melibatkan alm Ustad Arifin Ilham, dan putranya Alfin Faiz ikut bermain disana.
Film ini menampilkan dakwah gaya dan selera milenials baik para pemain, cara dan pendekatan dakwah yang diterapkan bergaya milenials. Dunia sudah berubah, dinamika dan selera masyarakat pun berubah, termasuk di kalangan milenals. "Oleh karenanya, gaya dan strategi berdakwah saat ini juga berbeda menyesuaikan zamand an objek yang menjadi tujuan dakwahnya," papar Andi.
Film "Suami yang Menanis" garapan Andi Pakpapan dan rekan akan menjadi film kedua yang diproduksinya. Film ini siap tayang di bioskap kenamaan sekelas XXI mulai akhir Agustus 2019 mendatang.
"Kalau boleh dibilang, saya ini orang yang tersesat di jalan yang benar. Profesi awalnya saya adalah pelaut. Tapi setelah turun kapal tahun 2015 silam, justru merinitis dunia yang benar-benar baru, bidang internatintmen,” kata Andi Pakpahan dalam perbincangan dengan BisnisNew.id di Jakarta, kemarin.
Namun begitu, kata dia, kecintaan pada dunia seni sudah dijalani sejak kecil, saat di bangku sekolah. Meski belum menjadi penyanyi profesional, tapi Andi sudah aktif manggung bersama teman-temannya. Saat di kampus PIP Semarang, Andi juga aktif main band, dan tampil di berbagai acara kampus di Jalan Singosasi No. 2 A, Semarang Jawa Tengah itu.
Selama ini, Andi mengaku lebih banyak tampil dibalik layar. Terutama saat masih di sekaloh atau kampus PIP Semarang, Andi tak pernah muncul di permukaan. Namun seiring berjalannya waktu, maka desakan untuk tampil ke muka pun hasus ia jalani.
Bidik 1 Juta Penonton
Untuk film keduanya "Suami Yang Menangis" Andi bersama tim rajin turun ke lapangan untuk mempromosikan film karya terbarunya. Menjelang Gala Premier akhir Agustus 2019 nanti, beberapa kota besar seperti Medan, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang dan lainnya akan disambangi untuk memperkenalkan film hasil garapanya.
Tak mau mengulang kegagalannya, Andi Pakpahan dan tim berjanji untuk mengoptimalkan pemasaran film terbarunya ini. Target kita, film "Suami yang Menangis" bisa menggaet penonton sampai 1 juta orang," aku dia.
Target pasar yang dibidik, diyakini Andi tidak terlalu muluk-muluk dan cukup rasional. Genre film serta tema sentral yang diangkat sangat pas dengan selera kaum milenials. Selain itu, nama besar Ustadz Arifin Ilham serta ribuan jamaahnya diyakini siap menjadi penikmat film ini.
Selain itu, komunitas pelaut dari berbagai perguruan tinggi pelayaran di Tanah Air serta corp alumni mereka, termasuk dari PIP Semarang dan lainnya siap menonton bahkan sudah pesan tiket untuk Gala Premier nanti.
Lokasi shooting di Masjid dan Majelis Taklim Adz Dzikra Bogor, Banjarmasin dan lainnya diyakini akan menjadi magnet tersendiri bagi calon penikmatnya. Mereka akan mampu menggugah animo masyarakat untuk menonton film yang digagas pelaut muda ini. Sampai ketemu akhir Agustus nanti!!(helmi)