Covid-19 Merebak, MUI Ajak Umat Islam Bermuhasabah Dan Tingkatkan Kepedulian Sosial
Jumat, 03 April 2020, 10:15 WIB
BisnisNews.id -- Wabah Covid-19 hendaknya dijadikan momentum bagi umat Islam bermuhasabah sekaligus meningkatkan kepedulian dan kerjasama dengan sesama umat, terlebih bagi mereka yang terdampak covid-19. Dengan usaha dan doa yang tulus dan ihlas, kita optimis wabah covid-19 akan segera teratasi.
"Mari tunjukkan soliditas umat Islam berkontribusi dengan mendarmabaktikan formula solusi yang membumi, aplikatif, gotong-royong, serta kepedulian nyata untuk bangsa baik berupa gagasan atau program yang bersifat konkrit untuk mengentaskan problematika kesehatan, ekonomi, sosial, maupun psikhis akibat wabah Covid 19 tanpa adanya pretensi politis di dalamnya," kata Ketua Dewan Pertimbangan MUI Prof.Dr. Din Syamsudin di Jakarta.
MUI juga menyeru kepada seluruh lapisan masyarakat termasuk umat Islam agar meningkatkan disiplin penuh dalam upaya pencegahan persebaran Covid-19 sesuai Protokol Kesehatan yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah.
"Mereka itu meliputi jaga jarak sehat (Physical and Social Distance), tidak keluar rumah kecuali urusan yang sangat mendesak, sembari terus meningkatkan ikhtiar ruhaniah berupa ibadah, doa, dzikir, wirid, dan amaliah ruhaniah lainnya sesuai panduan ulama," kta Din mantap.
Dewan Pertimbangan MUI, lanjut dia, mengajak semua pihak untuk memperkuat Jejaring Keumatan melalui Ormas Islam, organisasi kepemudaan, pondok pesantren, masjid, mushalla, lembaga filantropi, untuk terus melakukan pendampingan kepada masyarakat dan pihak-pihak pengambil kebijakan dalam rangka percepatan penanggulangan Covid 19.
Selanjutnya, kata Din, MUI menghimbau kepada seluruh lembaga filantropi agar lebih meningkatkan koordinasi dan akselerasi sesama lembaga filantropi dalam program donasinya untuk bergerak bersama dalam penanggulangan Covid 19.
Dalam kerangka khidmat kebangsaan tersebut, jelas Din, Dewan Pertimbangan MUI membentuk Gugus Tugas Keumatan untuk mendampingi Gugus Tugas Pemerintah dalam percepatan penanggulangan Covid-19.
Gugus Tugas Keumatan tersebut semaksimal mungkin akan bekerja secara online, menggalang donasi, serta mengikuti Protokol Kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.
"Untuk menggelorakan semangat penanggulangan Covid 19, Dewan Pertimbangan MUI menghimbau agar media massa lebih meningkatkan intensitas pemberitaan dan konten yang lebih menentramkan dan memotivasi publik dapat keluar dari ujian wabah Covid 19," papar Din.
Segera Masuk Ramadhan dan Idul Fitri
Din Syamsudin menambahkan, korban sakit dan meninggal akibat virus corona (covid-19) cukup banyak dan diperkirakan akan masih meningkat. "Kelompok masyarakat miskin semakin meningkat seiring konsekwensi prioritas kebijakan darurat kesehatan nasional yang untuk sementara waktu mengorbankan pekerjaan mereka," papar Din.
Bagi umat Islam, tambah dia, sebentar lagi akan menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan, Lebaran Idul Fitri, Lebaran Idul Adha yang disertai Ibadah Haji tahun 2020/ 1441 H.
Sebagai Rumah Besar umat Islam Indonesia, menurut Din, MUI tak bisa bersikap pasif melihat problematika nasional dan global yang telah nyata menimbulkan duka dimana di dalamnya umat Islam juga sebagai rakyat Indonesia menjadi bagian paling banyak menderita.
Menurut Din, Pemerintah telah mengambil kebijakan intervensi yang dinilai terukur dan tepat. MUI juga telah menerbitkan Fatwa dan Taushiah untuk menjadi pandu dan pedoman umat dan bangsa.
Namun, sebut dia, MUI ingin agar kebijakan intervensi Pemerintah serta Fatwa dan Taushiah MUI tersebut benar-benar terimplementasi secara nyata. Oleh karenanya, MUI menyeru kepada seluruh pihak terutama Pemerintah agar meningkatkan upaya untuk bersungguh-sungguh menjalankan amanat UUD Negara Republik Indonesia 1945 dalam melindungi segenap tumpah darah bangsa Indonesia.
Dengan spirit amar ma’ruf nahi munkar, urai Din, MUI mendukung sepenuhnya kebijakan Pemerintah dalam percepatan penanggulangan wabah Covid 19 melalui Perppu dan Kepres berupa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Jika dirasakan perlu, aku Din, Pemerintah hendaknya mengambil kebijakan intervensi yang lebih tinggi lagi untuk menahan, membatasi bahkan menanggulangi persebaran Covid 19 agar tidak menimbulkan dampak yang lebih luas dan lebih buruk lagi bagi kehidupan rakyat. "Termasuk di antaranya menutup pintu masuk teritorial NKRI dari kedatangan Warga Negara Asing," tandas mantan Ketua PP Muhammadiyah itu.(helmi)