Cuaca Ekstrem Ancaman Serius Pelayaran, Menhub Dudy Ingatkan Sejumlah Kecelakaan Kapal di Laut Yang Menelan Korban Jiwa.
Senin, 08 Desember 2025, 08:53 WIB
BISNISNEWS.id - Cuaca ekstrem jelang liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) menjadi ancaman serius terhadap moda transportasi, khususnya laut.
Gelombang tinggi, angin kencang, dan hujan dengan intensitas tinggi dapat memengaruhi keselamatan pelayaran.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengingatkan kembali, peristiwa tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali dan peristiwa Kebakaran KM Barcelona VA di perairan Talise, Sulawesi Utara beberapa waktu lalu.
Insiden yang menelan korban jiwa itu ubgkap Menhub Dudy, hatis menjadi pelaja4an penting, agar tiidak kembali terulang.
Kata Menhub Dudy, kalau ada kapal berpotensi menimbulkan kecelakaan dilarang berangkat. Termasuk juga kapal yang yidak memenuhi syarat keselamatan.
Karena itu, Menhub memerintahkan seluruh jajaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan seluruh unit pelaksana di lapangan harus siaga 24 jam.
Ditegaskan, tidak ada toleransi terhadap beragam potensi yang dapat mengancam keselamatan transportasi. Terlebih pada musim liburan Nataru tahun ini terjadi peningkatan perjalanan.
Kata Menhub Dudy, masyatakat yang melakukan perjalanan itu bukan hanya merayakan Natal dan Tahun Baru, tapi banyak yang memanfaatkan libur panjang untuk liburan bersama keluarga
Mengacu pada hasil survei Potensi Pergerakan Orang pada Nataru tahun ini yang melakukan perjalanan sebanyak 2,62 juta orang menggunakan moda transportasi laut.
Kata Menhub, keselamatan bukan hanya prioritas, tapi harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Insiden-insiden di laut yang membawa korban ini membawa pesan yang tegas, yakni pentingnya mengutamakan keselamatan.
Penegasan soal keselamatan itu juga telah disampaikan Menhub Dudy pada Rapat Koordinasi ini, akhir pekan lalu. Dia meminta seluruh jajaran Ditjen Perhubungan laut untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh, mengidentifikasi tantangan nyata di lapangan, dan merumuskan langkah inovatif yang berdampak bagi masyarakat luas.
Sejumlah instruksi lain juga disampaikan, diantaranya pemeriksaan kelaiklautan kapal (ramp check) harus diperketat dan menyeluruh, pengawasan kelebihan muatan harus diperkuat, kesiapsiagaan SAR dan keamanan pelayaran harus dioptimalkan serta koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan instansi terkait harus dilakukan real-time.
“Kapal yang tidak memenuhi standar tidak boleh diberikan izin berlayar. Informasi cuaca ekstrem harus tersampaikan cepat dan jelas," tegasnya. (Syam)