Kepercayaan Pasar Meningkat, Sejumlah Analis Menilai Prospek Kinerja BTN Kian Moncer
Senin, 08 Desember 2025, 10:25 WIB
BISNISNEWS.id - Komitmen pemerintah membangun rumah dan pengucuran 350 ribu kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Kredit Program Perumahan (KPP) memberi ruang bagi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk terus tancap gas .
Dukungan program pemerintah ini, bukan sekadar pelumas mempercepat pertumbuhan tapi juga mendongkrak kredit BTN pada 2026 dibandingkan 2025.
Bahkan sejumlah analis memproyeksikan pertumbuhan signifikan ini tercermin dari keberhasilan perseroan dalam meningkatkan yield aset sekaligus mengendalikan biaya dana secara efektif.
Avanza Bagus Aditya dan Achmadi Hangradhika Analis Binaartha Sekuritas, menyatakan bahwa kinerja BTN menunjukkan tren pemulihan yang solid.
“Kenaikan net interest income yang mencapai 44,49 persen YoY menjadi Rp12,61 triliun dinilai sebagai katalis penting bagi perbaikan profitabilitas BTN. Ditambah langkah spin-off BTN Syariah, kami melihat BTN masuk fase pertumbuhan yang lebih sehat dan berkelanjutan,” tulis keduanya dalam riset yang dikutip Sabtu 6 Desember 2025.
Avanza dan Achmadi menyebutkan kinerja positif BTN juga tercermin dari pertumbuhan laba bersih 10,58 persen YoY hingga September 2025, mencapai Rp2,30 triliun. Peningkatan pendapatan bunga dan efisiensi pendanaan mendorong NIM BTN naik 100 bps YoY menjadi 3,9 persen di kuartal III/2025 .
Binaartha Sekuritas juga rekomendasi BUY dengan target harga Rp1.345 yang mencerminkan potensi kenaikan 13,5 persen.
Analis menilai fundamental BTN solid, terutama berkat rebound margin, pertumbuhan kredit yang tetap kuat, serta outlook penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi dan non-subsidi yang semakin positif.
Dari sisi kinerja bulanan, Mandiri Sekuritas juga mencatat bahwa BTN berhasil mempertahankan NIM 4,0.persen dalam 10M25, naik signifikan dari 2,9 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kresna Hutabarat Analis Mandiri Sekuritas dalam risetnya menyebutkan kenaikan tersebut ditopang peningkatan yield aset dan perbaikan cost of fund ke level 4,2 persen Mandiri Sekuritas juga mempertahankan rekomendasi BUY dengan target harga Rp1.380, atau potensi kenaikan 16 persen dari harga pasar.
"Komitmen kuat pemerintah di sektor perumahan yang tercermin dari 350 ribu kuota FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) dan program KPP (Kredit Program Perumahan) akan menjadi mesin yang mendongkrak pertumbuhan kredit BTN pada 2026 dibandingkan 2025," tulis Kresna. (Hedi S)