Dampak Banjir di DKI Sudah Lebih Kecil Dengan Curah Hujan Lebih Besar
Selasa, 14 Januari 2020, 09:42 WIBBisnisNews.id - Penanganan banjir di Jakarta sudah lebih baik ketimbang lima tahun lalu. Hal ini dibuktikan dengan makin kecilnya dampak yang ditimbulkan padahal curah hujan tahun ini debitnya lebih besar.
Data BPBD DKI Jakarta, Bappenas, dan BMKG yang dirangkum Pemprov DKI Jakarta, curah hujan di awal tahun 2020 yakni 377 milimeter per hari atau paling tinggi
Luas areal yang tergenangi banjir besar di Jakarta 156 km persegi 390 RW dan tidak sampai menyebabkan lumpuhnya area strategis seperti Bundaran HI, Jalan Thamrin dan kawasan Medan Merdeka.
Jumlah pengungsi tercatat sekitar
36.445 jiwa yang tersebar di lokasi pengungsian sejumlah 269 dengan korban jiwa meninggal 19 orang.
Jika dibandingkan banjir besar pada 2013 dan 2015, dengan curah hujan relatif lebih rendah masing-masing sekitar 100 mm dan 277 mm per hari, luas area tergenang mencapai 240 km dan 281 km yang menyebabkan masing-masing 599 RW dan 702 RW tergenang termasuk area strategis Ibu Kota.
Pada 2013 dan 2015, pengungsi mencapai 90.913 jiwa dan 45.813 jiwa yang tersebar di 1.250 dan 409 lokasi pengungsian dengan korban jiwa masing-masing 40 dan lima orang.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan,
berdasarkan data BMKG, debit curah hujan di awal tahun 2020 ini lebih besar. Namun karena sudah dilakukan persiapan, sebingga dampaknya jadi lebih kecil
Menurunnya dampak banjir ini salah satu penyebabnya ialah, adanya.waduk dan embung. Air hujan yang besar itu terserap lebih cepat
" Perawatan waduk dan embung itu dilakukan rutin dengam cara dikeruk dan itu menjadi ukuran juga sehingga genangan banjir tidak terlalu lama.
Kalau memang kita tidak keruk mana mungkin air bisa cepat surut. Buktinya kan sekarang di saat wilayah lain masih berkutat perbaikan, kita sudah bersih semuanya," katanya.
Soal antisipasi banjir, SDA DKI Jakarta
selain melakukan pengerukan juga mengoptimalkan pompa. Juaini mengakui, ada pompa hang tufak berfungsi tapi kini tengaj diperbaiki.
Juaini juga mengatakan dalam kurun waktu 2015-2019 terdapat penguatan terhadap antisipasi banjir di Jakarta, termasuk tambahan petugas dan peralatan.
Sekarang ini selain ada penambahan alat berat seperti escavator dan pompa air juga petugas yang jumlahnya mencapai 8.000-an. (Ari)