Destinasi Pantai Timang, Mendorong Ekonomi Dan Warga Gunungkidul
Jumat, 29 November 2019, 05:50 WIBBisnisNews.id -- Kawasan Gubungkidul, Daerah Istimewa Yogyarakat (DIY) kini berkembang beberapa destinasi wisata baru. mplikasinya mampu menciptakan lapangan kerja di daerah, bahkan mendorong peningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menegah urbanisasi.
Destinasi wisata itu rata-rata menonjolkan panorama alam, kreasi serta sensasi dan uji nyali hasil kerja tangan-tangan kreatif, dari anak bangsa khususnya di Gunungkidul sendiri.
Di Gunungkidul, kini bertebaran banyak objek wisata baru, seperti Pantai Baron, Nagrak, Gua Pindul, dan yang tak kalah menariknya Pantai Timang. Dan sebelumnya sudah ada objek wisata Pantai Samas, Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri sampai "kampung Bakpia" di Patuk, Wonosari.
Baca Juga
Destinasi wisata baru Pantai Timang ini berada di desa Purwodadi, Kec. Tepus, Kab Gunungkidul. Iskandar Helmi, awak redaksi BisnisNews.id sempat menikmati objek wisata Pantai Timang yang indah itu bersama Rombongan Media Gathering FIFGROUP 2019.
Objek wisata bernuansa kampung dan (Pantai Timang) itu bisa ditempuh sekitar 3-4 jam dari Kota Yogyarakarta atau 2.5 dari Wonosari, Gunungkidul.
Setelah menelusuri jalanan aspal, dan pemangadangan nan indah, khas bukit kapur khas pesisir selatan Jawa cukup memanjakan para pengunjugnya. Medan jalan yang naik turun, berkelok-kelok dan pemandangan alam sekitarnya yang indah, membuat cukup memanjakan mata dan nuansa berbeda bagi orang yang melewatinya.
Dan, sekitar 30 menit menuju Pantai Timang, wisatawan harus berganti dengan kendaraan kecil (off road) baik Suzuki Katana, Feroza atau Land Rover, karena yang harus melewati medan jalan sempit, berliku dan sebagian masih jalanan berbatu-batu. Memag sebagian sudah diaspal, dan dibeton di sisi kanan dan kiri pas, untuk di lalui ban kendaraan atau sepeda motor.
Bagi penikmati olah raga dan wisata petualangan seperti off road, berkunjung ke Pantai Timang memang menjanjikan nuansa keindangan tersendiri. Mereka bisa menikmati pemandangan di kiri dan kanan jalan, serta aktivitas warga sekitar yang umumnya bertani lahan kering, memang indah untuk dinikmati bersama keluarga.
Warga Gunungkidul, khususnya di Kec Tepus, mayoritas adalah petani/ peternak, pedagang dan sebagian penjual jasa pemandu wisata (guide) serta jasa penyaaaan mobil off road.
Tempat Menjaring Lobster
Pantai Timang, awalnya adalah tempat nelayan lokal menjaring dan menangkap ikan khususnya udang lobster. Sore memasan jala dan esok paginya diambil. Namun kini, Pantai Timang sudah berkembang menjadi destinasi wisata yang menarik dikunjungi bahkan menjadi destinasi wisata andalan khususnya di musim liburan sekolah.
Pantai Timang memang menjual view laut serta deburan ombak khas pantai selatan Jawa. Pantai Timang dilengkapi dengan perjalanan ke pulau karang dengan jarak sekitar 150 meter dari bibir Pantai Timang.
Untuk menuju ke pulau karang itu, bisa ditempuh dengan dua cara. Melalui gondola dengan tarif Rp150.000/ orang atau melintasi "jembatan syetan" dengan tiket Rp100.000 per orang pp.
Menurut Yono, salah salah operator gondola di Pantai Timur, tempat wisata ini merupakan hasil kreasi enam pemuda kampung Purwodadi, Sebanyak 6 aak kreatif sepakat patungan untuk membangun gondola dan jembatan syetan. Kini, destinasi dioperasikan masin-masing 12 orang untuk gondola dan beberapa orang untuk jembatan syetan.
"Berkat kreasi 6 pemuda kampung itu, kami bisa bekerja di kampung halaman sendiri. Upah kami, 20% dari penghasilan setiap harinya. Tapi, pada saat ramai, tamu yang bermain gonfola bisa mencapai 300 orang. Lumayan untuk hasil kita bersama," urai Yono lagi.
Selain itu, hadirnya Pantai Timang telah mendorong munculnya usaha jasa persewaan mobil off road. Setiap mengantar tamu, harga sewanya Rp350.000 dengan penumpang maksimal 4 orang. "Kami antar dan dibawa kembali ke titik pemberangkatan tadi," aku Aji, salah satu pengemudi kendaraan sewa itu.
Dia dan kelompoknya ada 30 mobil Katana. Sementara, di kampung ini ada empat kelompok atau komunitas kendaraan khusus off road. "Pengunjung bisa memilih mau diantar dengan mobil Katana, Feroza atau lainnya. Wisawatan bebas memilih," jelas Aji lagi.
Komunitas Suzuki Katana
Dalam sehari, komunitas Katana ini rata-rata mengangkut dua rit (pp). Tergatung besar kecilnya pengunjung dan jenis kendaraan mana yang akan dimpilihnya. "Jika beruntung, kami yang antar. Tapi, begit juga sebaliknya kalau pengunjung memilih komunitas kendaraan yang lain," terang Aji.
Yang psti, kegiatan ekonomi baru yang didorong dari destinasi Pantai Timang cukup banyak. Termasuk para penjual makanan minuman, kopi atau lainya baik di Pantai Timang atau based came pemberangkatan.
"Semua dikelola warga desa kami, baik pemuda, sampai orang tua. Warga desa yang semula kerja di kota bahkan ke Jakarta, kini cukup bekerja di kampung halaman sediri berkat berkembangkan Pantai Timang ini," tambah Yadi, operator gondola yang lainnya.(helmi)