Di Jawa Tengah 33,26 Persen Jalan Rusak, Angkutan Umum Buruk, Angka Kemiskinan Tinggi
Rabu, 19 Februari 2025, 06:36 WIB
BISNISNEWS.id - Target gubernur terpilih Jawa Tengah Ahmad Luthfi, memangkas angka kemiskinan dan sekolah setingkat SLTA gratis. Namun, bila transportasinya tidak diperbaiki, sulit merubah kondisi yang ada.
Selain itu, masalah mendasar yang wajib diatasi Luthfi ialah, perbaikan moda transportasi umum dan perbaikan jalan raya. Angka kemiskinan sulot ditekan selama akses transportasinya buruk.
Berdasarkan data yang dikutif dari pegiat transportasi umum massal, Djoko Setijowarno menyebutkan, sepanjang 5.108, 77 km atau 33,26 persen dari total panjang jalan provinsi 2.404,741 km mengalami kerusakan.
Sementara jalan nasional di Jawa Tengah 2025 tercatat sepanjang
1.518,09 km dan jalan Kabupaten/Kota 27.193,81 km. Dari total jalan di Jawa Tengah 17.480,22 km atau 56,18 persen dalam kondisi baik (17.480,22 km).
Kondisi jalan dan angkutan umum menjadi cerminan masyarakat. Di banyak tempat, makin panjan jalanrusak dan buruknya angkutan umum memcerminkan tingginya angka kemiskinan.
Djoko menjelaskan, akses transportasi yang terbatas dapat berdampak negatif pada kehidupan masyarakat miskin, seperti keterisolasian, keterasingan dan hambatan dalam pendidikan, hambatan dalam pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, hambatan dalam pengembangan pengetahuan, hambatan masalah sosial dan ekonomi jangka panjang.
Di sejumlah wilayah di Jateng, sebagian anak harus putus sekolah lantaran angkutan umum sudah tidak tersedia di daerahnya. Angka putus sekolah meningkat yang berpengaruh terhadap peningkatan jumlah pernikahan anak di bawah umur sekaligus meningkatkan kelahiran bayi stunting.
Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan juga Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat ini menyebutkan, kriteria masyarakat miskin berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Sosial, meliputi kriteria dari aspek ekonomi, fisik, kesehatan, psikologis dan lainnya. Keterbatasan akses ke transportasi merupakan salah satu aspek yang menentukan
Di Jawa Tengah hanya ada satu trayek bus perintis, yakni Teluk Penyu – Kemit – Nusa Ungu sejauh 110 km di Kabupaten Cilacap. Pemprov. Jawa tengah dapat mengusulkan beberapa trayek angkutan bus perintis di Jawa Tengah yang melintas antar kabupaten/kota, seperti Waduk Kedung Ombo – Boyolali – Surakarta, Ungaran – Bandungan – Sumowono - Kaloran – Temanggung, Randugunting – Pati.
" Kemiskinan tidak akan beranjak selama akses transportasi tidak memadai. Apapun bentuk program yang diberikan kepada warga miskin. Jika memang serius mengentaskan kemiskinan, terlebih dahulu perbaiki akses transportasi," ungkap Djoko .
Menurut data IRMS Semester 2 (2022) dan Data Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah (2020), kondisi jalan di Indonesia berdasarkan kewenangan, kemantapan untuk jalan nasional 92,18 persen, jalan provinsi 73,79 persen dan jalan kota/kabupaten 62 persen.
Berdasarkan SK Menteri PUPR No. 1688/KPTS/M/2022 tentang Penetapan Ruas Jalan Menurut Statusnya sebagai Jalan Nasional. Panjang jalan keseluruhan di Indonesia adalah 529.132,19 kilometer. Jalan nasional 47.603,39 km, kondisi mantap 91,08 persen dan kondisi tidak mantap 8,90 persen . Jalan provinsi 47.874,4 km, kondisi mantap 90,94 persen dan kondisi tidak mantap 9,06 persen. Jalan kota/kabupaten 433.654,4 km (82,05%), kondisi mantap 62 persen dan kondisi tidak mantap 38 persen .
Untuk mempercepat pengurangan jalan rusak di kabupaten/kota, sejak tahun 2023 diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2023 tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah. Anggaran Inpres Jalan Daerah (IJD) tahun 2023 sebesar Rp14,6 triliun untuk penanganan 2.873 km jalan daerah di seluruh Indonesia. Hal yang sama dilakukan juga di tahun berikutnya dengan anggaran sekitar Rp 15 triliun untuk perbaikan 2.900 km jalan di daerah di 2024.
Panjang jalan Inpres Jalan Daerah (IJD) tahun 2023 bervariasi di beberapa provinsi, di antaranya Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sepanjang 217,9 km, Provinsi DI Yogyakarta 23 km, Provinsi Jambi 36,96 km. Provinsi Jawa Tengah menerima alokasi sebesar Rp1,36 triliun dari program Inpres Jalan Daerah yang digunakan untuk memperbaiki dan membangun 40 ruas jalan dengan total panjang 289,8 kilometer.
Adanya Inpres Jalan Daerah yang pernah dikucurkan ke daerah termasuk di Jawa Tengah, turut membantu menuntaskan jalan rusak di daerah. Sayangnya, tahun 2025 belum dianggarkan Inpres Jalan Daerah.
Jaringan jalan di daerah yang semakin baik, akan memperlancar mobilitas barang dan penumpang. Program angkutan tol laut tidak hanya dinikmati daerah
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Cipta Karya (DPUBMCK) Jawa Tengah, AR Hanung Triyono, menyebytkan ada dua oenyebab utama terjadinya kerudakan jalan.
Pertama, cuaca seperti hujan dan banjir fan yang kedua adalah kendaraan over dimension dan over load (ODOL) yang melintasi jalan provinsi secara terus menerus. (Syam)