Diduga Ada Yang Monopoli, Sembako di NTT Masih Tinggi
Minggu, 30 Oktober 2016, 21:04 WIB
Bisnisnews.id -Terkait monopoli harga sembako di Waingapu Nusa Tenggara Timur, kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi harus diselesikan secara tuntas. Belum turunnya harga juga dicurigai masih maraknya pungutan liar, sehingga membebani pelaku usaha.
Bahkan dicurigai adanya kongkalingkong atau main mata antara oknum-oknum di Jakarta atau Surabaya, sehingga tetap bisa memainkan peran dalam menetapkan harga dipasaran. Untuk mengawasi permainkan sekelompok oknum ini, Menhub telah memerintahkan PT Pelindo I - IV dan instansi terait ikut mengawasi distribusi barang yang diangkut dengan kapal tol laut dari Jakarta atau Surabaya hingga ampai ke tujuan. Tanpa ada dukungan masyarakat dan instasi terkait, akan sulut program tol laut mampu menurunkan harga dan etap dimainkan para spekulan.
Ungkapan itu disampaikan Menhub, saat menerima laporan Bupati Sumba Timur, Gideon Mbilijora, Minggu 30/10/2016, yang menyebutkan program tol laut belum mampu menurunkan harga sembako di wilayah Sumba Timur. Bupati Gideon mengatakan ada pihak yang memonopoli penggunaan jasa angkutan barang lewat tol laut.
" Indikasi awal, adanya ada monopoli, sehingga harga barang tidak turun. Kalau gitu, tol laut belum bisa beri arti bagi barang di sini. Saya sudah perintahkan Pelindo dan Pelni untuk bereskan," kata Menhub Budi, ketika melakukan peninjauan ke NTT.
Menhub melihat ada dua kemungkinan yang membuat harga barang tidak turun. Pertama, arang di borong oleh satu orang, kedua, dari Jakarta atau Surabaya oknum itu sudah menjalin kerjasama. " Ada dua alternative mengapa barang masih tetap tinggi. Pertama ketika barang diibawa ke sini lalu diborong satu orang. Nah, satu orang itu dia pegang barang itu agar harga tetap. Alternatif kedua, dari Jakarta atau Surabaya sudah kerja sama. Yang rugi kita kan. Kita keluarin duit (untuk operasional tol laut) tapi harga tidak turun," kata menhub.
Menurut Menhub, praktik tersebut bisa jadi karena ada praktik pungutan liar. Dia mengimbau kepada oknum tersebut untuk tidak berbuat itu, sebab sudah ada Tim Saber Pungli yang beroperasi secara diam-diam.
" Saya minta hentikan segala bentuk pungli," kata Menhub.
Kondisi Tol Laut yang masih belum optimal di Nusa Tenggara Timur, diakui Menhub. Oleh karena itu ia meminta PT.Pelabuhan Indonesia III dan PT.Pelni untuk saling bersinergi bekerjasama dengan Pemda menyiapkan hasil produksi di NTT yang dapat dibawa ke Pulau Jawa.
" Program Tol Laut ke NTT masih belum optimal mencapai sasaran. Permasalahannya barang yang diangkut keluar NTT masih kosong," kata Menhub Budi.
Meski
demikian, Menhub mengapresiasi operasional di Pelabuhan Waingapu. Menurutnya
fungsi pelabuhan sudah berjalan dengan baik. " Saya tadi sudah bicara dengan
Pak Bupati, KSOP dan dirjen. Kita memastikan fungsi-fungsi pelabuhan berjalan
baik. Orang naik kapal dengan confidence, barang tepat waktu dan harganya
bagus," tuturnya.