Dilelang, Angkutan Kargo Udara Ke Dekai, Timika dan Wamena
Selasa, 10 Oktober 2017, 14:29 WIBBisnisnews.id - Menteri Perhubungan
Budi Karya Sumadi yakin, program tol udara yang sekarang ini sedang proses lelang akan mengurangi disparitas harga di wilayah Papua.
"Jembatan udara adalah pelaksanaan angkutan udara kargo dari bandara ke bandara lainnya dari bandara ke bandara di daerah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan," kata Menhub Selasa (10/10/2017).
Tahap awal akan dibuka penerbangan kargo udara ke Timika, Dekai dan Wamena (hub). Terdapat 12 rute angkutan udara perintis kargo tahun ini yang diharapkan dapat mendukung penurunan harga komoditas seperti sembako di daerah pedalaman.
Keduabelas rute tersebut adalah dari
Timika menuju Beoga, Ilaga, Kenyam dan Sinak. Dari Wamena menuju Mugi, Mapendumas, Enggolok, dan Mamit, serta dari Dekai menuju Silimo, Korupun, Anggruk dan Ubahak.
"Jembatan udara ini adalah satu inisiatif yang baru kita lakukan tahun ini. Kita lihat disparitas itu terjadi di bagian Indonesia barat dan timur, tetapi disparitas yang paling signifikan itu terjadi di daerah pinggiran, ketinggian, batas - batas negara yang hanya dapat dijangkau dengan pesawat udara," jelasnya.
Menhub menambahkan, keberadaan jembatan udara diharapkan dapat menggerakkan ekonomi di daerah. Sehingga tidak hanya membawa barang menuju daerah yang jauh tetapi juga mengangkut kembali barang yang dihasilkan daerah tersebut ke daerah lain di pelosok Indonesia.
Jembatan udara ini nantinya terintegritas dengan beberapa lokasi pelabuhan yang akan terkoneksi dengan program tol laut yang juga sedang dijalankan pemerintah.
"Bahwa selain Jembatan Udara tadi berkaitan dengan Tol Laut kita ingin sekali produktifitas angkutan balik dari Indonesia bagian timur ke Indonesia bagian Barat menjadi lebih baik. Adanya jembatan udara dari Kementerian Perhubungan agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membawa barang dari Indonesia bagian Timur ke arah Indonesia bagian Barat," kata Menhub.
Program jembatan udara terdiri dari angkutan udara perintis kargo yang melayani penerbangan dari kabupaten ke wilayah distrik atau cakupan dengan menggunakan pesawat yang disesuaikandengan kapasitas maksimum yang dapat dioperasikan di bandara asal maupun tujuan dan subsidi angkutan udara khusus kargo yang melayani penerbangan dari ibukota kabupaten ke ibukota kabupaten lainnya dengan menggunakan pesawat berbadan besar sekelas boeing 737 freighter.
Sedangkan untuk subsidi Angkutan Udara Kargo adalah Timika, dimana untuk tahap awal akan diselenggarakan 1 rute penerbangan Timika-Wamena yang menggunakan pesawat Boeing 737 Freighter.
Anggaran yang ada telah tersedia untuk program jembatan udara dan sedang digunakan dalam proses pelelangan untuk pelaksanaan angkutan udara perintis kargo maupun subsidi angkutan udara kargo. “Saat ini anggaran jembatan udara sudah dianggarkan dan dalam proses lelang”, tutur Menhub. (Syam S)