Direktur Angkutan Jalan Ahmad Yani Buka Bimtek Rencana Aksi Nasional Gerakan Rumah Kaca
Kamis, 22 Agustus 2019, 10:11 WIB
"Pembangunan yang hanya berorentasi pada kemajuan ekonomi telah mengakibatkan dampak sosial-budaya dan degradasi lingkungan yang justru membahayakan keberlanjutan kehidupan di bumi ini. Salah satu isu lingkungan adalah terjadinya pemanasan global (Global Warming) yang merupakan implikasi dari produksi Gas Rumah Kaca (GRK)," kata Direktur Angkutan Jalan Ditjen Hubdat Ahmad Yani saat membuka acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Rencana Aksi Nasional Gerakan Rumah Kaca Tahun 2019 di Yogyakarta, kemarin.
Menurut dia, kualitas udara Ibukota Jakarta yang buruk sedang hangat-hangatnya menjadi perbincangan di masyarakat. Masyarakat merasa kualitas udara yang buruk tersebut sangat merugikan untuk mereka. "Mereka juga meminta Pemerintah untuk bertindak mengatasi kualitas udara yang buruk. Hal ini merupakan sesuatu yang perlu sama-sama dibenahi agar kualitas hidup masyarakat dapat meningkat serta menjaga bumi ini tetap baik untuk generasi yang akan datang," jelas Ahmad Yani lagi.
Pembangunan yang kita lakukan sekarang, menurut dia, seharusnya merupakan pembangunan yang berkelanjutan, dimana kebutuhan generasi sekarang bisa terpenuhi tanpa mengurangi kualitas hidup generasi mendatang. "Pembangunan yang berkelanjutan bukan semata tanggung jawab Pemerintah Pusat ataupun Pemerintah Daerah, namun juga diperlukan peran serta masyarakat untuk mewujudkannya," papar Ahmad Yani.
Sektor Transportasi Gunakan BBM
Berdasarkan data Kementerian ESDM (2012), sektor transportasi mengkonsumsi sekitar 20% dari total konsumsi energi nasional. Sekitar 97% dari sektor transportasi (transportasi darat, laut dan udara) menggunakan bahan bakar minyak (BBM). "Melihat hal tersebut maka diperlukan langkah-langkah nyata untuk menciptakan transportasi yang berkelanjutan," terang Ahmad Yani.
Atas nama pribadi dan institusi Kemenhub khususnya Ditjen Hubdat, dia mengucapkan terima kasih atas diselenggarakannya Bimbingan Teknis Rencana Aksi Nasional Gerakan Rumah Kaca. "Bimbingan teknis ini j merupakan sebuah langkah nyata yang dilakukan untuk membina kompetensi petugas Negara agar mempunyai visi yang sama untuk menciptakan transportasi yang berkelanjutan," urai Ahmad Yani.
Selanjutnya, pejabat Kemenhub ini berharap para peserta sekalian dapat memanfaatkan momen ini untuk meningkatkan potensi diri dan kemudian segera melakukan aksi nyata untuk mengamalkan ilmu yang telah kita dapat ini.
"Pemerintah, melalui Kementerian Perhubungan, berkomitmen untuk mewujudkan sistem transportasi yang aman, nyaman, selamat, berkualitas dunia dan Transportasi yang berkelanjutan untuk anak cucu kita," tegas Ahmad Yani.(helmi)