Dirjen Budi: Keselamatan Harus Diprioritaskan
Minggu, 26 Mei 2019, 18:24 WIBBisnisnews.id – Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi menekankan, faktor keselamatan dan keamanan harus kadi pripritas dalam melayani para penumpang mudik lebaran.
“Kita harus pastikan semua sarana yang akan dipakai masyarakat harus sudah dilakukan rampcheck," kata Dirjen Budi, Minggu (26/5/2019) usai mengadakan kunjungan kerja ke Pelabuhan Penyeberangan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur.
Kata Dirjen Budi jumlah kapal yang tersedia lebih dari 56 unit, namun yang akan beroperasi sebanyak 32 unit dan 100 persen telah dilakukan rampcheck terhadap kapal-kapal penyeberangan tersebut.
“Lintasan Ketapang-Gilimanuk ini berbeda karakternya dengan Merak-Bakauheni karena puncak arus mudiknya terjadi pada tanggal H-3 karena faktor pekerjaan masyarakat yang ingin mudiknya berasal dari sektor informal yang baru mendapat libur pada tanggal tersebut. Tahun depan saya juga mau usulkan pada Menhub untuk program mudik gratis bagi pemudik dari Bali dan Nusa Tenggara Barat ke arah Pulau Jawa,” ujar Dirjen Budi.
Senada dengan Dirjen Budi, GM PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang-Gilimanuk, Fahmi Alweni menjelaskan puncak arus mudik terjadi pada H-3 dan H-2.
“Akan terjadi pertumbuhan penumpang lima , roda dua juga limanpersen, sementara roda empat di atas 10 persen. Selain untuk mencegah adanya antrian kami juga menerapkan sistem pembayaran non tunai. Penjualan tiket penumpang maupun roda dua non tunai, sementara untuk roda empat bisa non tunai maupun cash,” kata Fahmi.
Fahmi juga menerangkan mengenai kesiapan sarana dan prasarana yang ada di Ketapang dan Gilimanuk. “Kami menambah jumlah loket di Pelabuhan Ketapang yaitu tiga loket penumpang, delapan loket kendaraan R2, dan sembilan loket kendaraan R 4. Ternyata terjadi antrian sampai keluar salah satunya terjadi karena lambatnya transaksi di loket, sehingga kendaraan tidak masuk di kantong parkir sesuai waktu yang diharapkan,” tambah Fahmi.
“Akan ada tujuh dermaga yang akan dipakai di Ketapang dan Gilimanuk, ada 32 kapal yang akan melayani. Perkiraan kapal yang ada sudah mencukupi tinggal soal pengawasannya, terlebih soal keamanan juga menjadi issue jadi dimohon kepada polisi untuk memperketat aspek keamanan karena rawan dari orang-orang yang ingin memanfaatkan situasi,” jelas Dirjen Budi.
Kapolres Banyuwangi AKBP Taufik HZ menyampaikan bahwa dari pihak kepolisian akan ada operasi bertajuk Operasi Ketupat Semeru mulai 29 Mei-10 Juni. Di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang akan ada pos pelayanan dan pos terpadu, ada call center dan cctv untuk memantau pergerakan kapal dan situasi pelabuhan.
"Setiap 2-3 jam kami akan melakukan pantauan dari udara dengan drone,” kata Taufik.(Jam)