Dirjen Hubud;: Keselamatan Penerbangan Angka Mati
Kamis, 08 Februari 2018, 17:53 WIBBisnisnewa.id - Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Agus Santoso mengingatkan operator penerbangan agar mematuhi prinsip Safety, Security, Services dan Compliance (3S+C).
Prinsip itu kata Agus wajib dipenuhi, terutama memasuki masa padat penumpang pada Hari Raya Imlek 16 Februari 2018, dimana sejumlah airlines harua menambah kursi untuk memenuhi permintaan.
Beberapa maskapai nasional sudah bersiap-siap menambah jumlah kursi penerbangan dengan melakukan extra flight? seperti maskapai Sriwijaya Air, NAM Air dan Citilink ke sejumlah kota
tujuan Tanjung Pandan, Pangkal Pinang, Pontianak dan Semarang.
Terkait hal tersebut, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso mengingatkan kembali para operator di bidang penerbangan untuk mematuhi prinsip 3S+1C dalam penerbangan yaitu Safety, Security, Services dan Compliance (kepatuhan pada aturan yang berlaku).
"Saya ingatkan kembali pada operator penerbangan baik itu maskapai, pengelola bandara, groundhandling dan pengelola navigasi penerbangan untuk bekerja dengan prinsip 3S +1C tersebut," ujar Agus Santoso.
Hal ini penting mengingat extra flight dilaksanakan di luar waktu-waktu penerbangan yang normal di masing-masing bandara dan pada bulan Februari ini juga memasuki puncak musim penghujan dengan cuaca yang sering berubah-ubah secara ekstrim. Jadi semua perlu waspada agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan baik terkait keselamatan, keamanan maupun pelayanan penerbangan.
Menurut Agus, untuk di Indonesia, libur Imlek memang tidak seperti libur Lebaran atau Natal dan Tahun Baru Masehi di mana jumlah penumpang melonjak tajam. Untuk libur imlek, jumlah penumpang yang melonjak hanya di daerah-daerah tertentu. Namun pada tahun ini, libur Imlek jatuh pada hari Jumat sehingga jika ditambah libur hari Sabtu-Minggu akan jadi long weekend.
"Pada saat long weekend itu biasanya ada lonjakan penumpang. Apalagi sekarang juga ditambah Imlek, jadi kemungkinan penumpang akan bertambah dan dengan demikian perlu antisipasi lebih dini. Walaupun hanya di daerah-daerah tertentu, tetap harus kita antisipasi karena itu menyangkut saudara-saudara kita sebangsa dan se-tanah air," lanjut Agus lagi.
Sesuai dengan prinsip transportasi udara yang berkecepatan tinggi, puncak kepadatan keberangkatan penumpang diprediksi pada hari Kamis sore hingga Jumat pagi (15-16/2) dan puncak kepadatan kepulangan penumpang pada Minggu malam hingga Senin pagi (18/19-2).
Terkait masalah cuaca yang sering berubah secara ekstrim karena memasuki puncak musim penghujan, Agus meminta para operator penerbangan tersebut untuk lebih mengintensifkan kerjasama dengan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) di masing-masing bandara untuk mengetahui perubahan cuaca dari waktu ke waktu, baik di tempat asal, selama penerbangan hingga tempat tujuan penerbangan. Jika cuaca memang tidak mendukung untuk penerbangan, Agus menginstruksikan untuk menunda atau membatalkan penerbangan. ?Adhitio)