Dirjen Hubud: Azas Reciprocal Airlines Nasional Belum Maksimal
Kamis, 11 Januari 2018, 14:07 WIBBisnisnews.id - Penerapan azas reciprocal atau timbal-balik penerbangan antar negara yang dilakukan maskapai nasional belum maksimal. Padahal pemerintah sudah membuka peluang airlines nasional memanfaatkan pasar itu dan bukan hanya airlines asing yang terbang ke Indonesia.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso mengakui hal itu. Namun menurut Agus, hitung-hitungan bisnisnya kemungkinan belum masuk atau masih sibuk melayani penumpang domestik.
"Pemerintah sudah buka peluang, namun belum dimanfaakan secara maksimal. Ada banyak faktor pertimbangan, itu internal airlines," jelas Dirjen Agus, ketika dimintai tanggapannya seputar masuknya AirAsia Philippines ke Indonesia melalui rute penerbangan Bandara Ninoy Aquino Manila ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta.
Penerbangan perdana AirAsia Philippines ke Indonesia telah dilakukan sejak 9 Januari 2018 dan akan dikembangkan pelayanannya dari Denpasar Bali ke Manila pada 19 Januari 2018 mendatang.
Kata Dirjen Agus, yag sekarang dilakukan AirAsia group melalui AirAsia Philinnes bukan bagian dari azas reciprocal tapi strategi bisnis dari airlines bersangkutan. Pemerintah telah mendorong air nasional juga menerbangi rute yang sama, namun belum ada yang siap.
Airlines nasional yang kemungkinan bakal juga menerbangi rute yang sama ke Filipina, lanjut Dirjen Agus adalah Citilink. Saat ini, anak usaha maskapai Garuda Indonesia itu tengah melakukan persiapan.
"Penumpang domestik kita juga kan besar, untuk melayani dalam negeri sudah sangat sibuk," jelas Dirjen Agus. Untuk terbang antar negara, sesuai azas reciprocal masih dalam hitung-hitungan. Selain melihat pasar atau penumpang yang akan diangkut juga kesiapan armadanya.
Sedangkan airlines nasional yang telah melayani rute penerbangan ke Filipina dengan azas reciprocal adalah Garuda Indonesia bekerjasama dengan Philippines Airlines. Dirjen Agus menngatakan, Garuda Indonesia melayani penerbangan full service, sedangkan yang disasar AirAsia Philipines adalah penumpang menengah dengan pelayanan non full service dan yang bisa masuk di sekmen itu adalah maskapai Citilink.
Pelayanan penerbangan AirAsia Philines, selain ke Indonesia, melalui Bandara SoekarnoHatta dan I Gusti Ngurah Rai Bali, sebelumnya juga telah melayani penerbangannya dari Manila ke Ho Chi Minh City Vietnam pada November 2017 lalu.
Sementara itu CEO Grup AirAsia Indonesia, Dendy Kurniawan mengaku, AirAsia Indonesia sementara ini belum akan melayani penerbangannya ke Manila. Rencana pengembangan penerbangan, dilakukan ke kota-kota di Tiongkok dan India.
Khusus AirAsia Philippnes, adalah pegembangan bisnis tidak ada hubungannya dengan kebijakan pemerintah soal azas reciprocal. "Ini hanya strategi bisnis bukan reciprocal," jelas Dendy, Selasa (9/1/2018) Jakarta. (Syam S)