Dolar Turun, Rupiah Makin Diuntungkan
Rabu, 25 Oktober 2017, 10:33 WIBBisnsisnews.id - Gara-gara keinginan Donald Trump mau mengganti Yellen sebagai Gubernur The Fed, mata uang dolar jadi terperosok. Pasalnya, para pelaku pasar, menunggu, kapan penggantian itu dilakukan.
Jajak pendapat calon Gubernur The Fed, sejumlah nama bermunculan. Seperti Gubernur The Fed Janet Yellen yang pada Februari nanti habis masa jabatannya, Gubernur Jerome Powell, ekonomis Stanford University John Taylor, chief economic advisor Gary Cohn, Gubernur The Fed Kevin Warsh.
Gaduh di AS dan menurunnya mata uang Paman Sam, imbasnya ke sejumlah mata uang di Asia maupun ASEAN. Di Indonesia, Rupiah bergerak, naik tipis. Pengaruh lainnya ialah program reformasi perpajakan pemerintahan Trump.
Analis Bina Artha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, dari dalam negeri, belum ada sentimen yang terbarukan. Dimana masih cukup positif sentimen yang ada. Karena itu Rupiah nantinya diperkirakan bergerak pada kisaran support 13.548 dan resisten 13.530.
Sentimen dari Jepang tampaknya memberikan sentimen positif kepada pasar ekuitas namun, tidak halnya dengan pasar valas dimana laju USD cenderung berbalik menguat setelah JPY terdepresiasi. Laju Rupiah pun kembali mengalami pelemahan dan kemungkinan dapat melanjutkan pelemahan tersebut seiring terapresiasinya dolar AS.
Namun demikian, diharapkan pelemahan dapat lebih terbatas dan tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat kembali menahan potensi penguatan Rupiah.(Adhitio/Syam S)