Dolar Unjuk Kekuatan Melibas Sejumlah Mata Uang Utama
Minggu, 10 Februari 2019, 06:30 WIBBisnisnews.id - Dolar AS masih mendominasi dari sejumlah mata uang utama selama pekan ini dan menjadi kenaikan terkuat selama enam bulan.
Euro sempat terdepak di level terendah dengan dukungan di 1,13 dolar AS dan masih membukukan penurunan mingguan terhadap dolar AS lebih dari empat bulan, setelah data yang menunjukkan perlambatan ekonomi di Eropa menyebar.
Analis Pasar Senior Western Union Business Solutions Joe Manimbo, di Washington, seperti dikutip Reuters mengatakan, Indeks yang melacak greenback terhadap euro, yen, sterling dan tiga mata uang utama lainnya naik 0,13 persen menjadi 96,634.
Pada minggu ini, indeks dolar ICE naik 1,1 persen, kenaikan mingguan terbesar sejak kenaikan 1,28 persen di pekan yang berakhir 10 Agustus 2018.
Euro turun 0,13 persen menjadi 1,13230 dolar AS dan mencatat penurunan mingguan 1,1 persen, yang merupakan penurunan mingguan terbesar sejak akhir September.
Komisi Eropa memangkas proyeksi pertumbuhan dan inflasi pada Kamis (7/2), karena penurunan mengejutkan dalam pesanan industri Jerman dan Spanyol memicu kekhawatiran tentang akselerasi perlambatan.
Angka-angka itu telah membebani pasar obligasi lokal. Imbal hasil (yield) surat utang pemerintah inti Eropa menyentuh level terendah dalam lebih dari dua tahun. Imbal hasil acuan Jerman hanya 10 basis poin dari nol persen.
Imbal hasil surat utang AS juga jatuh pada minggu ini, bertahan di atas posisi terendah dari kisaran perdagangan terbaru mereka.
Dengan pasar China ditutup untuk Tahun Baru Imlek selama minggu ini, volatilitas pasar juga menurun.
Sebagai contoh, volatilitas tersirat dalam euro, atau perubahan yang diperkirakan dalam mata uang tunggal selama sebulan, turun awal minggu ini ke level terendah sejak Desember 2017 sebelum rebound, menurut data Refinitiv.
Kecemasan tentang ekonomi global diperparah dengan komentar dari Presiden AS Donald Trump, yang mengindikasikan ia tidak berencana untuk bertemu dengan Presiden China Xi Jinping sebelum batas waktu 1 Maret untuk mencapai kesepakatan perdagangan.
Itu membantu mata uang safe-haven" seperti yen Jepang dan franc Swiss bertahan terhadap dolar AS. Dolar AS terakhir di 109,785 yen, sedangkan greenback turun 0,23 persen pada 1,00015 franc Swiss.
Sterling sedikit lebih rendah pada 1,2938 dolar AS untuk penurunan mingguan terbesar sejak Oktober. Pedagang-pedagang memperkirakan pound akan tetap stabil karena ketidakpastian seputar Brexit. (*/Jam)