Dwelling Time Pelabuhan Memburuk Jadi 3,5 hari
Senin, 17 Juli 2017, 22:51 WIBBisnisnews.id - Upaya pemerintah untuk memperbaiki layanan di pelabuhan telah mengalami kemunduran, dwelling time kian memburuk menjadi 3,6 hari pada paruh pertama 2017 dari sebelumnya 2,9 hari pada akhir 2016.
Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Antonius Tonny Budiono mengatakan, dwelling time disebabkan oleh kenaikan volume pengangkutan di pelabuhan, terutama menjelang hari raya Idul Fitri.
"Ada antrian panjang. Ini mempengaruhi dwell time," kata Tonny sambil menambahkan bahwa kementerian akan mengevaluasi aktivitas di pelabuhan untuk memastikan dwelling time bisa segera dipersingkat.
Jika ada masalah dalam kegiatan bongkar muat, sistem akan diperbaiki, namun jika masalahnya administratif, Tonny menambahkan, dia akan menghukum petugas yang menyebabkan masalah.
Pemerintah pada pertengahan Juli meluncurkan paket ekonomi ke-15, yang bertujuan memperbaiki logistik di dalam negeri melalui peningkatan peran asuransi transportasi, mengurangi biaya untuk penyedia layanan logistik, memperkuat otoritas National Single Window Indonesia (INSW) dan mengurangi jumlah barang terlarang dan terlarang.
BACA JUGA: Pesimis, Paket Kebijakan Ekonomi Ke 15 Berjalan Mulus
Rincian lebih lanjut untuk paket ekonomi tersebut akan ditetapkan dalam paket ekonomi kata Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution. (Syam S)