Fadli Zon Minta Maaf Atas Pernyataan Capres Petahana Jokowi Soal Propaganda Rusia
Rabu, 06 Februari 2019, 12:54 WIB"Jokowi mengucapkan "propaganda Rusia" ini saat berkampanye di Karanganyar, Jawa Tengah, pada Minggu (3/2/2019). Dia menyinggung bahwa ada elite yang menggunakan gaya propaganda Rusia dalam masa kampanye pilpres 2019"
Bisnisnews.id - Calon Presiden petahana Presiden Joko Widodo (Jokowi)yang menyebut soal "Teori Propaganda Rusia" dalam pidato politiknya saat kampanye di karanganyar, Jawa tengah Minggu 3 Februaru 2019. Namun Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon melalui akun tweeternya meminta maaf kepada Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia terkait pernyataan tersebut.
Soal "Propaganda Rusia" yang disampaikan Calon Presiden Petahana Joko Widodo dalam kampanyenya itu kemudian ramai dibicarakan, sehingga Rusia melalui kedutaan besarnya di Jakarta angkat bicara.
Tweet Fadli Zon tersebut, berawal dari protes Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia melalui akun tweeter resminya tweet @RusEmbsJakarta pada hari Senin 4 Februari 2019 yang menyatakan tidak ikut campur dalam urusan politik dalam negeri Indonesia.
Penjelasan Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia itu disampaikan terkait pernyataan Presiden Joko Widodo perihal teori propaganda Rusia yang pernah disebutnya.
"Mohon maaf atas pernyataan presiden @jokowi yang grasa grusu," kata Fadli Zon dalam akun tweeternya yang dilansir Bisnisnews.id Kamis (6/2/2019).
Kedutaan Besar Rusia menjelaskan "Kami menggarisbawahi bahwa posisi prinsipil Rusia adalah tidak campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses-proses elektoral di negara-negara asing, termasuk Indonesia yang merupakan sahabat dekat dan mitra penting kami".
"Berkaitan dengan beberapa publikasi di media massa tentang seakan-akan penggunaan “propaganda Rusia” oleh kekuatan-kekuatan politik tertentu di Indonesia, kami ingin menyampaikan sebagai berikut," tulis @RusEmbsJakarta..
Kedubes Rusia pun menegaskan bahwa posisi prinsipil Rusia tidak campur tangan pada urusan dalam negeri.
"Kami menggarisbawahi bahwa posisi prinsipil Rusia adalah tidak campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses-proses elektoral di negara-negara asing, termasuk Indonesia yang merupakan sahabat dekat dan mitra penting kami," tulisnya.
Jokowi mengucapkan "propaganda Rusia" ini saat berkampanye di Karanganyar, Jawa Tengah, pada Minggu (3/2/2019). Dia menyinggung bahwa ada elite yang menggunakan gaya propaganda Rusia dalam masa kampanye pilpres 2019.
Jokowi dalam pidato kampanyenya menjelaskan teori propaganda Rusia dilakukan dengan menyebarkan kebohongan sebanyak-banyaknya sehingga membuat masyarakat menjadi ragu. (Syam S)