Forum Indonesia-Australia Bahas Keamanan Maritim Kedua Negara di Canberra
Sabtu, 19 Oktober 2019, 07:50 WIBBisnisNews.id -- Forum pertemuan antara Indonesia dengan Australia di bidang keamanan transportasi yaitu keamanan laut dan pelabuhan menjadi topik pembahasan utama di sektor maritim pada pertemuan Australia-Indonesia Transport Security Forum 2019 yang dihelat di Canberra (18/10/2019), Australia.
Pertemuan kedua negara pertama kali diselenggarakan secara terpisah dengan Indonesia-Australia Transport Sector Forum, diselenggarakan pada bulan Februari lalu di Bali.
Pada Forum di Canberra ini akan dibahas mengenai kerja sama di bidang keamanan transportasi, khususnya pada Bandar Udara Internasional dan Pelabuhan Internasional yang sudah lama terjalin antara Indonesia dan Australia.
Bertindak selaku Chair dan Co-Chair pada pertemuan ini adalah Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Djoko Sasono dan Deputy Secretary Security and Resilience Australia, Ambasador Paul Grigson. Adapun sebagai Head of Delegation Indonesia adalah Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Ahmad.
Pada pembukaan acara, Djoko menyampaikan bahwa kerjasama di bidang keamanan transportasi antara Indonesia dan Australia telah dimulai sejak tahun 2004 di bawah kerangka kerjasama Indonesia Transport Security Assistance Package (ITSAP), dan sejak saat itu Indonesia telah menerima dukungan dari Pemerintah Australia di bidang transportasi, khususnya transportasi laut dan transportasi udara.
“Pada kesempatan ini, ada beberapa agenda terkait kerjasama di sektor keamanan transportasi yang kita bahas, termasuk juga Plan of Action 2018/2019,” ungkap Djoko.
Beberapa Agenda Penting
Beberapa agenda yang dibahas, antara lain adalah finalisasi draft Memorandum of Understanding (MoU) concerning Security Transportation Cooperation, yang akan menjadi payung hukum kerjasama-kerjasama di bidang keamanan transportasi antara Indonesia dan Australia.
Selain itu, dibahas juga mengenai peningkatan keamanan maritim terkait dengan security screener accreditation, training, oversight, serta peningkatan capacity building untuk Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Perhubungan, yang bertugas di bidang keamanan bandara dan pelabuhan.
Sementara itu, sebagai Ketua Delegasi Indonesia, Direktur KPLP, Ahmad, menyampaikan tentang prioritas strategis terkait keamanan maritim, khususnya keamanan pelabuhan.
Ahmad menyampaikan, bahwa saat ini terdapat sejumlah 400 (empat ratus) fasilititas pelabuhan yang menerima kunjungan kapal internasional, serta 1.572 unit kapal berbendera Indonesia yang menerapkan dan tunduk terhadap ISPS Code.
“Adapun melakukan pengawasan kepatuhan mereka terhadap ISPS Code, kami memiliki sejumlah 265 orang Auditor ISPS yang tersebar di seluruh Indonesia,” tegas Ahmad.(helmi)