Gagal Mesin, Investigator Selidiki Air France A380
Minggu, 01 Oktober 2017, 22:33 WIBBisnisnews.id - Tim investigasi dan teknik mesin berangkat ke Kanada pada hari Minggu 1 Oktober untuk memeriksa superjumbo Airbus A380 Air France yang terpaksa melakukan pendaratan darurat setelah ledakan mesin.
Pesawat double dek yang membawa 496 penumpang dan 24 awak pesawat telah berangkat dari Paris pada hari Sabtu (30/9/2017) menuju Los Angeles dan beberapa jam memasuki pesawat saat terjadi ledakan.
Penumpang mendengar ledakan keras yang diikuti oleh goncangan keras, dengan video dan foto yang diposting di media sosial menunjukkan kerusakan parah pada mesin kanan luar.
Juru bicara Air France mengatakan pada hari Minggu 1 Oktober bahwa petugas dari unit investigasi kecelakaan BEA di Prancis dan teknik mesin Airbus terbang ke Goose Bay di Kanada timur dimana pesawat tersebut mendarat.
Semua penumpang diharapkan pada hari Minggu pagi bisa menyelesaikan perjalanan ke Los Angeles dengan dua pesawat yang dikirim oleh Air France ke bandara militer Goose Bay yang digunakan sebagai tempat pendaratan darurat untuk penerbangan transatlantik.
"Semua 520 orang di dalamnya dievakuasi tanpa cedera," kata juru bicara tersebut kepada AFP.
Penyebab masalahnya tidak jelas, namun David Rehmar, mantan mekanik pesawat terbang yang ikut dalam penerbangan, mengatakan bahwa menurutnya mungkin kegagalan mesin.
"Anda mendengar suara ledakan yang keras, dan getaran itu yang membuat saya berpikir mesinnya gagal," katanya.
Pada tahun 2010, Qantas A380 terpaksa melakukan pendaratan darurat di Singapura saat salah satu mesin Rolls-Royce-nya gagal, menyebabkan maskapai tersebut menahan armada superjumbo selama berminggu-minggu. (marloft)