Gara-Gara Pelaut Gaptek
Jumat, 23 September 2016, 22:57 WIB
Bisnisnews.id-Walau
sudah dipermudah dan gratis tanpa ada pungutan apapun, pelayanan perpanjangan
buku pelaut dengan sistem online ternyata tidak selancar seperti yang diharapkan.
Pasalnya, para pelaut, terutama ABK yang kerjanya di atas kapal ternyata banyak yang gaptek alias kuarng paham teknologi internet. Bukan itu saja, banyak diantara mereka selain kurang paham pelayanan sistem online juga tidak mempunyai alamat email.
Pemandangan seperti ini terlihat di Kantor Syahbandar Utama Tanjung Priok Jakarta Utara dalam satu pecan ini. Akibatnya, pelayanan yang harusnya bisa cepat, menjadi sedikit lambat karena petugas di bagian pelayanan harus mengajari para pelaut satu per satu. Bahkan Kepala Kantor Syahbandar Tanjung Priok, Sahatua P. Simatupang ikut turun tangan memberikan penjelasan kepada para pelaut.
" Kalau tidak punya alamat email, bagaimana mungkin dokumen akan dikirim. Anda ini kan pelaut, keliling dunia , kok bisa kalah sama sopir ojek," kata petugas di bagian layanan online sambil bergurau.
Padahal system layanan online ini, bertujuan mempermudah pelaut yang akan memperpanjang buku pelautnya. Mereka tidak perlu buang waktu datang ke kantor Syahbandar, cukup dikerjakan dari rumah atau bahkan dari kapal.
Tapi karena pelautnya gaptek, tidak punya alamat email pula, terpaksa kegiatan pelayanannya sedikit lambat karena harus dipandu petugas. Mulai dari cara bikin alamat email sampai cara memasukan dokumennya. Pihak Syahbandar Tanjung Priok sendiri sekaang ini, terpaksa harus membuat tenda layanan di halaman kantornya dan para pelaut yang akan memperpanjang buku pelautnya diwajibkan antri menunggu giliran.
Langkah ini diambil, untuk menghindari adanya pihak ketiga alias calo yang memanfaatkan para pelaut gaptek. Oknum calo ini menghampiri pelaut dan menawarkan jasanya mengurus perpanjangan buku pelaut dengan alamat email yang dimilikinya.
Kepala kantor Syahbandar tanjung Priok Sahatua P. Simatupang mengatakan, harusnya perusahaan pelayaran mengaari para pelautnya soal teknologi internet. Sehingga ketika akan memperpanjang buku pelaut melalui layanan online tidak perlu gaptek.
" Kami akan
berkoordinasi dengan INSA dan KPI untuk mencari solusinya. Karena tidak mungkin
petugas kami harus diterjunkan mengajari mereka, karena petugas kami juga
puyatugas pokok yang hrus diselesaikan," jelasnya.