Garuda Indonesia Dorong BUMN Rekrut dan Libatkan Anak-Anak Down Sydrome Bisa Mandiri
Rabu, 24 Juli 2019, 09:15 WIBBisnisnewa.id -- Garuda Indonesia mendorong upaya kemandirian masyarakat penyandang down syndrome dengan memberikan kesempatan pelatihan kerja bagi 4 (empat) penyandang down syndrome bekerjasama dengan Yayasan Ikatan Sindroma Down Indonesia (ISDI) dan Yayasan Persatuan Orangtua Anak Down Syndrome (Potads). Program pelatihan ini menjadi bagian corporate social resposibelity (SCR) BUMN tersebut.
Penyandang down syndrome ini berkesempatan mengikuti praktik kerja di bidang layanan dan hospitality dengan mendampingi Passengers Service Asisstance (PSA) yang bertugas di area premium check-in keberangkatan domestik maupun internasional Termibal 3 (T3) Bandara Soetta.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara di Jakarta, mengatakan bahwa pelatihan kerja tersebut merupakan bentuk kepedulian dan komitmen perusahaan terhadap penyandang difabel khususnya dalam mendorong upaya pemberdayaan masyarakat penyandang down syndrome untuk menjadi lebih mandiri dalam menjalani aktivitas kesehariannya.
Baca Juga
"Kami percaya kesempatan untuk beraktualisasi dan mengembangkan diri merupakan hak seluruh elemen masyarakat, tidak terkecuali masyarakat berkebutuhan khusus", jelas Ari.
“Bertepatan dengan Hari Anak Nasional ini kami ingin mengapresiasi masyarakat berkebutuhan khusus dengan memberikan kesempatan bagi seluruh masyarakat untuk beraktualisasi dan mengembangkan karir bergabung bersama keluarga besar Garuda Indonesia – tidak terkecuali bagi para penyandang difabel khususnya penyandang down syndrome,” papar Ari.
Ari menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pioneer bagi perusahaan lain untuk dapat turut memberdayakan penyandang difabel. “Kami yakin dengan memberikan kesempatan yang sama seperti masyarakat lainnya, tentunya akan menjadikan rekan-rekan kita yang berkebutuhan khusus tersebut menjadi lebih produktif sehingga kedepannya diharapkan juga dapat meningkatkan semangat dan kebanggaan mereka.”, tukas Ari.
"Adapun pelatihan praktik kerja tersebut akan disesuaikan dengan kondisi dan kompetensi masing-masing. Kami optimis bahwa rekan – rekan yang berkebutuhan khusus memiliki potensi yang tidak kalah dengan karyawan lainnya – terlebih jika ditempatkan di tempat-tempat yang sesuai dengan potensi mereka," tegas Ari.(helmi)