Harga Pangan di Kawasan 3Tp Menurun, Dirut PELNI Desak Sarana dan Prasarana Dibenahi
Kamis, 24 Juli 2025, 19:52 WIB
BISNISNEWS.id - Angkutan kapal logistik berdampak besar terhadap harga pangan di kawasan Terpencil, Tertinggal dan Terluar (3Tp) dengan prosentase 5 - 45 persen.
Berdasarkan data angkutan logistik Kapal PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) sepanjang 2015 - Juni 2025 penurunan harga terjadi pada kawasan Indonesia Bagian Barat 5 - 10 persen, Indonesia Bagian Tengah 10 - 30 persen dan Indonesia Bagian Timur 15 - 45 persen.
Penurunan harga pangan tersebut, berpengaruh besar terhadap daya beli masyarakat. Sementara muatan arus balik meningkat signifikan atau sekitar 27 persen dibandingkan lima tahun sebelumnya, yang hanya berada pada posisi 0 - 5 persen.
Direktur Utama PT PELNI Tri Andayani mengatakan, saat ini tingkat isian kapal angkutan logistik penugasan pemerintah kepada PT PELNI, untuk keberangkatan rata-rata. sudah mencapai 73 persen.
Kapal angkutan logistik PT PELNI sebanyak sembilan unit. Dari jumlah itu enam unit kapal logistik milik PT PELNI dan tiga unit kapal milik Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Tri Andayani yang akrab disapa Anda ini menyebutka, satu dari enam armada anhkutan logistik disiapkan sebagai cadangan.
Anda mengatakan, kapal Tol Laut yang ditugaskan pemerintah kepada PELNI telah berkontribusi dalam meningkatkan daya beli masyarakat yang dipengaruhi langsung dari disparitas harga di seluruh pelabuhan yang disinggahi.
Disebutkan sejak 2015 hingga Juni 2025 atau sepanjang 10 tahun, jumlah muatan angkutan Logistik PELNI sebanyak 86.023 TEUs.
Sementara realisasi voyage atau pelayaran sejak 2015 - Juni 2025 tercatat 1.074 voyage. " Artinya, peran PELNI dalam menjalankan penugasan kapal pemerintah cukup besar, dengan kontribusi 20 persen kapal dan 40 persen muatan," jelas Anda,
Berdasarkan data, ungkap Anda, dampak penurunan harga angkutan logistik cukup signifikan.
" Arus balik muatan kami harapkan terus meningkat, " kata Anda, Kamis (24/7/2025) saat melakukan kunjungan ke Kapal Tol Laut di dermaga 108 Pelabuhan Tanjung Priok.
Dia berharap, peran pemerintah daerah (Pemda) dalam mendongkrak arus balik muatan kapal Tol Laut. " Arus balik muatan tol laut bisa meningkat, tergantung peran dari Pemda setempat," tutur Anda.
Disebutkan, realisasi muatan trayek T-9 atau Tanjung Perak- Makasar - Kepulauan Maluku Utara (Morotai, Galela, Maba dan Weda ) yang dilayani KM Logistik Nusantara 5, muatan 1.487 TEUs dengan komposisi produksi muatan berangkat 862 TEUs dan muatan balik 626 TEUs.
Pada sisi lain, Anda mengurai sejumlah kendala yang dihadapi kapal Tol Laut, diantananya fakyor cuaca, sarana dan orasarana di pelabuha. 3 TP yang menjadi penyebab utama ketetlambatan kapal.
" Kami berhatap adanya perxepatan upaya perbaikan sarana dan irasarana di pelabuha 3 TP, sehingga memudahkan sandar kapal logistik, pe5an Pemd setemoat dalam mendongkrak muatan balik," jelas Anda. (Syam)