Hasil Uji Coba, AirNav Segera Implemtasikan NOTAM Generator Berbasis AI
Senin, 28 Juli 2025, 13:51 WIB
BISNISNEWS.id - AirNav Indonesia segera implementasikan teknologi berbasis Artificial Intelligence/AI untuk penerbitan Notice to Airmen (NOTAM) hasil penelitian tim akademisi dari Universitas Telkom.
NOTAM berbasis AI ini merupakan wujud nyata dalam mengurangi beban para pekerja secara manual dalam mempublikasikan terkait kenavigasian.
Teknologi AI ini menurut Direktur Utama AirNav Indonesia Capt. Avirianto Suratno, bukan sekadar untuk kepentingan penerbitan NOTAM terhadap kondisi alam, tapi percepatan pendeteksian benda tertentu di landasan yang nengganggu penerbangan.
Mengacu pada kecepatan teknologi ini, Capt.Avirianto mengaku sangat optimis, adopsi teknologi AI untuk penerbitan NOTAM di area bandara dan ruang udara ini adalah wujud nyata upaya AirNav Indonesia dengan kalangan akademisi dalam meningkatkan keselamatan penerbangan.
Dari sisi industri, penggunaan teknologi berbasis AI pada kalangan penerbangan adalah yang pertama di dunia. " Kami sudah melakukan ujicoba, dan hasilnya, ketika dilakukan simulasi akurasi data akurat," ungkap Capt Aviriyanto, usai menyaksikan penandatanganan Perjanjian Kerjasama AirNav Indonesia dengan Tim Peneliti Universitas TELKOM, pada Senen (28/7/2028) di kantor Pusat AirNav Indonesia Tangerang.
Project pengembangan kenavigasian teknologi AI ini, lanjut Capt. Aviriyanto adalah peluang besar industri penerbangan nasional dalam meningkatkan penerbangan, baik dari sisi ruang hdara maupun darat di bandara.
Direktur Teknik Airnav Indonesia, Zainal Arifin Harahap meyakini, teknologi berbasis AI menjadi yang terdepan, yang terus dikembanhkan untuk kepentingan industri penerbangan nasional
Dikatakan, hasil uji coba teknologi AI pada penerbitan NOTAM, dari mulai proses hingga ke publish, hanya empat menit, dan bisa diterbitkan langsunv ke seluruh negara di dunia.
Dengan demikian seluruh data yang dikirim NOTAM Generator AirNav Indobesia, dapat langsung diketahui, sehingga seluruh maskapai dari berbagai negara dapat melakukan antisipasi.
”Pengembangan aplikasi NOTAM berbasis AI ini menjadi salah satu bentuk keseriusan AirNav Indonesia menjalankan komitmennya dalam memberikan layanan navigasi penerbangan secara optimal dan efisien, dengan tetap mengedepankan unsur keamanan dan keselamatan di atas yang lain,” ungkap Zaenal.
Dikatakan, AI adalah teknologi terkini yang memberikan tuang bagi industri penerbangan untuk memanfaatkannya.
Pada simulasi yang berlangsung di kantor Pusat AirNav Indonesia pada dua kasus yang berbeda, hasil Review NOTAM, akurat .
Regulasi
Implementasi penggunaan teknologi AI pada penerbitan NOTAM melalui aplikasi NOTAM Genertor AirNav Indonesia, harus dilengkapi dengan aturan hukum yang jelas dari regulator.
Capt. Aviriyanto mengatakan, teknologi ini akan diimplementasikan, setelah ada regulasi dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhububgan sebagai payung hukum untuk diimplementasikan.
"Teknologi memang selaluvterdepan dari regulasi," tutur Aviriyanto.
Untuk diketahui, NOTAM merupakan pemberitahuan penting yang diterbitkan oleh AirNav Indonesia kepada seluruh pemangku kepentingan dalam dunia penerbangan, yang isinya menerangkan perihal kondisi atau perubahan fasilitas, layanan, prosedur, maupun potensi bahaya yang dapat memengaruhi keselamatan penerbangan.
Dengan volume dan kompleksitas informasi yang tinggi, proses penyusunan NOTAM saat ini menuntut ketelitian dan kecepatan, agar informasi yang disampaikan dapat sesegera mugkin ditindaklanjuti oleh para pemangku kepentingan dalam proses pengambilan keputusan.
”Kolaborasi AirNav Indonesia dengan Universitas Telkom ini juga menjadi contoh sinergi antara industri dan akademisi yang saling menguatkan,” lanjut Avirianto.
Dijelaskan, soft laiunching Aplikasi NOTAM AI dan Penandatanganan PKS antara AirNav Indonesia dengan Universitas Telkom tersebut merupakan kelanjutan dari nota kesepahaman yang telah ditandatangani sebelumnya. Dalam proses pengembangan aplikasi tersebut, AirNav Indonesia bersama Universitas Telkom merancang aplikasi NOTAM-AI yang memanfaatkan Large Language Model (LLM), yaitu model artificial intelligence yang digunakan untuk memahami dan menghasilkan bahasa manusia. LLM digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti pembuatan teks, penjawab pertanyaan, penerjemahan konten, dan pembuatan konten kreatif. Pada penerapan aplikasi Notam-AI, LLM dimanfaatkan untuk menerjemahkan input dalam bahasa sehari-hari ke dalam format standar NOTAM yang sesuai dengan ketentuan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional ICAO.
”Jadi, setelah melalui berbagai tahapan pengembangan, mulai dari desain, pengujian, hingga evaluasi, aplikasi NOTAM-AI versi 1 ini akhirnya siap untuk digunakan oleh personel AirNav Indonesia dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, baik di kantor pusat maupun kantor cabang,” jelasnya.
Sebagai contoh, ketika petugas hendak menginformasikan melalui NOTAM terkait penutupan runway 07L/25R Bandara Soekarno-Hatta karena adanya pekerjaan overlay, petugas cukup melakukan input informasi tersebut ke dalam aplikasi dengan menggunakan bahasa sehari-hari. Selanjutnya, aplikasi NOTAM-AI akan mengubahnya ke dalam format NOTAM dengan bahasa yang spesifik dan singkat, menjadi RUNWAY 07L/25R CLSD DUE TO OVERLAY WIP.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Telkom, Prof. Dr. Adiwijaya, mengungkapkan kebanggaannya atas terealisasinya kolaborasi kedua institusi ini.
Menurutnya, kolaborasi ini tidak hanya mendukung kemajuan layanan navigasi penerbangan, tetapi juga memperkuat peran perguruan tinggi sebagai mitra inovatif dalam pembangunan bangsa berbasis teknologi dan riset.
”Kami sangat antusias dapat mendukung upaya AirNav Indonesia melalui penerapan kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh tim peneliti dan mahasiswa kami. Ini adalah wujud kontribusi nyata perguruan tinggi dalam mendukung transformasi digital nasional, khususnya di sektor penerbangan yang strategis.” jelas Adiwijaya. (Syam)