ICAO Setuju Tengahi Embargo Qatar
Sabtu, 17 Juni 2017, 10:06 WIBBisnisnews.id - Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) telah sepakat untuk menjadi perantara pertemuan antara perwakilan senior dari Qatar dan Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Mesir, dan Bahrain mengenai dampak embargo udara yang diberlakukan oleh empat negara Arab tersebut terhadap Qatar pada tanggal 5 Juni.
Empat negara bersama dengan Libya, Yaman, Comoros, Mauritania, dan Maldives secara kolektif menuduh Qatar telah mendukung terorisme dan berpihak pada Iran. Tuduhan ini telah dibantah Qatar.
Dengan maskapai penerbangannya sekarang dilarang melewati wilayah Saudi, Bahraini, Emirati, dan Mesir, CEO Qatar Airways Akbar al Baker minggu ini meminta ICAO untuk mengumumkan bahwa embargo tersebut ilegal dan bertentangan langsung dengan konvensi yang menjamin hak atas penerbangan sipil.
Terlepas penghentian penerbangan ke UEA, Mesir, Arab Saudi, dan Bahrain, Qatar Airways telah mampu mempertahankan operasi yang relatif normal meskipun menggunakan penyimpangan jalur penerbangan signifikan. Maskapai ini terpaksa menggunakan wilayah udara Iran dan Oman untuk mengakses destinasi di Afrika, Asia Tenggara, dan Oceania sementara penerbangan ke Afrika Utara, Eropa, dan Amerika terpaksa menggunakan wilayah udara Iran dan Turki sebelum menuju ke tujuan mereka
Dalam berita terkait, otoritas penerbangan sipil Emirati, Saudi, dan Bahrain telah mengkonfirmasi bahwa embargo udara tidak mencakup operator swasta dan penerbangan charter dan dapat terus menggunakan bandara mereka, serta transit melalui ruang udara mereka ke dan dari Bandara Internasional Doha Hamad, Qatar.
Untuk periode singkat setelah embargo, pesawat komersial yang dioperasikan oleh operator asing yang menuju ke / dari Qatar, masing-masing juga diminta untuk melewati Informasi Penerbangan Wilayah (FIR) yang menyebabkan penundaan dan rute penerbangan berulang. (marloft)