ICAO-Kemenhub Gelar Civil Militery Cooperation Conference & Workshop di Indonesia
Rabu, 30 Oktober 2019, 19:53 WIBBisnisNews.id -- Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Udara bersama International Civil Aviation Organization (ICAO), selenggarakan Civil / Military Cooperation Conference & Workshop 2019. Acara digelar di Hotel Grand Mercure Kemayoran, Jakarta, hari ini (30/10/2019).
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti dengan dihadiri oleh Direktur Navigasi Penerbangan, Asri Santosa, serta perwakilan dari TNI Angkatan Udara (AU), International Civil Aviation Organisation (ICAO) , Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), AirNav Indonesia, The International Air Transport Association (IATA), serta pengamat di bidang penerbangan, Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti, saat membuka kegiatan ICAO Civil - Military Cooperation Conference & Workshop, menyampaikan pentingnya kerjasama antara sipil dan militer tentang penggunaan wilayah udara Indonesia.
"Kerjasama antara sipil dan militer saat ini menjadi hal yang sangat penting. Hal ini dilihat dari pertumbuhan yang sangat pesat di bidang industri penerbangan. Yang mana, terdapat peningkatan kapasitas pada lalu lintas udara, sedangkan ruang udara kita terbatas," jelas Dirjen Polana.
Polana menambahkan bahwa, kegiatan ICAO Civil - Military Cooperation Conference & Workshop merupakan salah satu langkah ICAO Regional Asia Pasifik untuk mendukung negara-negara dalam memperkuat Civil-Military Cooperation in Air Traffic Management (CMAC) atau Kejasama Sipil dan Militer dalam Manajemen Lalu Lintas Penerbangan.
"Kami percaya dengan kegiatan ini dapat meningkatkan pengaturan lalu lintas penerbangan dan keselamatan penerbangan dengan tetap mengedepankan pertahanan dan keamanan negara," tandas Polana.
Kolaborasi Strategis Sipil-Militer
Sementara, Kepala Staff Angkatan Udara yang dibacakan oleh Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional, Marsda TNI Imran Baidirus, SE, menyampaikan bahwa kerjasama sipil militer adalah suatu bentuk kolaborasi strategis demi tercapainya keselamatan, kelancaran, dan efektifitas penggunaan ruang udara di kawasan regional.
"Tercapainya kesamaan persepsi atas hal ini akan mendukung terciptanya koordinasi yang baik demi tercapainya tujuan nasional Indonesia." Tegas Marsda TNI Imran Baidirus.
Kegiatan akan berlangsung selama 2 (dua) hari dengan dengan materi 12 Presentasi dalam 4 sesi dengan topik antara lain : Indonesian Government Presentations, ICAO Policy Presentations, Industry Presentations, ICAO - Airspace Management, dan 1 sesi kegiatan Workshop. Dari setiap presentasi yang dilakukan, masing-masing instansi diharapkan dapat memberikan perpektif nya terkait dengan Civil-Military Cooperation.
Untuk diketahui, kegiatan ini merupakan salah satu hasil dari the 54th DGCA Conference Tahun 2017, yang menyepakati bahwa setiap negara di Asia Pasifik dapat meningkatkan kerjasama sipil-militer dalam rangka mendukung penerbangan sipil yang tetap konsisten dengan misi militer dalam pertahanan negara, serta mendukung kegiatan seminar-workshop bagi seluruh stake holder di regional masing-masing. Kegiatan serupa telah diselenggarakan oleh ICAO di negara lain, diantaranya negara Malaysia, Thailand, China, Vietnam, dan Indonesia.
Civil-Military Cooperation juga merupakan salah satu dari Highest Priority Items dalam Asia & Pacific Sub-Regional Office (APAC Region) yang harus diupayakan oleh pemerintah, dimana terdapat 10 elemen Civil - Military Cooperation yang menjadi prioritas dalam Asia/Pacific Seamless Air Traffic Management (ATM) Plan.(helmi)